Surabaya, KabarGress.Com – Pemerintah propinsi Jawa Timur melalui Perusahaan Umum – Perum Badan Urusan Logistik – Bulog Divre Jatim melakukan operasi pasar, dalam rangka mengendalikan harga beras di pasaran yang mulai merangkak naik. “Operasi pasar akan dilakukan di 38 Kabupaten Kota, dengan jaminan stok tidak dibatasi,” tegas Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono, kepada wartawan, Rabu (25/2/2015).
Menurut Witono, untuk sementara hari ini Bulog menyediakan sebanyak 55 ton beras yang dikemas dengan berat masing- masing 5 kilogram, dengan masing -masing pembeli hanya bisa membeli maksimal dua kantong beras sejumlah 10 kg.
Dikatakan Witono, harga beras yang dipatok pemerintah sebesar Rp7.400 per kilogram, namun Jatim menjual dengan harga Rp7.300, selisih Rp100. “Kenapa tidak dikemas dalam ukuran 15kg atau 50kg, karena untuk menghindari jatuh ke tangan yang tidak tepat. Kami meminta semua pihak untuk bersama-sama mengawasi pelaksanaan operasi pasar ini sebaik-baiknya,” tandasnya.
Sementara itu, temuan Kementerian Perdagangan terkait adanya penimbunan beras Bulog di salah satu pasar induk di Jakarta, mendapat respon langsung dari pemerintah. Sebagai langkah awal operasi pasar, hari ini Presiden Jokowi melakukan video konference bersama empat Divre Bulog di Indonesia, yakni Bandung, Palembang, Surabaya dan Bali. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan