19/05/2024

Jadikan yang Terdepan

HIKMAH KEKHALIFAHAN KHULAFAUR ROSYIDIN

Oleh: Himma (Mahasiswa UIN Tulungagung)

Khulafaur rasyidin yang terdiri dari 2 kata ,” al-khulafa” bentuk jamak dari” khalifah” yang berarti pengganti, dan “ar-rasyidin” yang berarti benar, halus, arif, pintar dan bijaksana. Jika digabungkan khulafaur rasyidin ialah berarti para pemimpin pengganti Rasulullah SAW. Yang arif dan bijaksana. Pada masa khulafaur rasyidin terhitung selama 30 tahun, yang terdiri dari empat khalifah; Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib.

Dari ke-empat khalifah tersebut, periode paling lama dipegang oleh Khalifah Usman bin Affan yakni 12 tahun. Sedangkan kekuasaan paling cepat dipegang oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq yakni 2 tahun 2 bulan 14 hari. Hakikatnya khalifah mengandung arti, bahwa manusia bukanlah penguasa atau pemilik dirinya tetapi ia hanyalah khalifah atau wakil sang pemilik yang sebenarnya. Allah merupakan pemilik yang sebenarnya alam ini.

Pada masa khulafaur rasyidin banyak sekali hal dan kebijakan-kebijakan yang terjadi. Ketika kekhalifahan dipegang oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq mulai banyak kaum muslimin yang menolak untuk membayar zakat, banyak kaum muslimin yang murtad (kembali pada agama awalnya, para penghafal Quran banyak yang telah meninggal dunia sehingga ditakutkan eksistensi dari Al-Quran akan hilang. Namun dari sini dapat kita ambil hikmah bahwa sebuah perjuangan tidak akan mengkhianati hasil usaha yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar dan para sahabat yang lain yakni dengan mengumpulkan atau membentuk tim untuk pembukuan Al-Quran berjalan dengan baik sehingga pada masa Khalifah Usman bin Affan tercipta mushaf yang sampai sekarang dapat dibaca oleh setiap orang Islam.

Kemudian pada masa Khalifah Umar bin Khattab terjadi perluasan wilayah kekuasaan sampai ke negri Persia, perjuangan ini bukanlah hal yang sangat mudah. Banyak kaum muslimin yang gugur dalam peperangan. Namun perjuangan beliau dan juga para kaum muslimin yang lain menjadikan Islam banyak dikenal oleh kaum non muslim lainnya di seluruh penjuru dunia.

Kekhalifahan berganti kepada Usman bin Affan, periode ini terjadi sekitar 12 tahun, terhitung paling lama masa kepemimpinan, kebijakan paling kontroversi dari Khalifah Usman bin Affan yakni ketika beliau dianggap nepotisme oleh sebagian kaum muslimin. Banyak dari anggota pemerintahan dipilih oleh beliau dari kerabat atau keluarga sendiri sehingga oleh kaum muslimin sebagian dianggap tidak adil.

Akhir dari khulafaur rasyidin dipegang oleh Khalifah Ali bin Abi Tholib dimana ketika setelah Khalifah Usman wafat keadaan semakin kacau, sehingga kaum muslimin mendesak agar Ali dibaiat sebagai khalifah selanjutnya. Ali bin Abi Tholib diwarisi berbagai pergolakan. Masa pemerintahannya penuh dengan cobaan. Namun beliau berusaha mengatasinya dengan menarik para amir yang sebelumnya telah diangkat oleh Khalifah Usman bin Affan.

Beliau juga mengembalikan sistem distribusi pajak tahunan di antara orang Islam yang pernah diterapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Jadi hikmah yang dapat dipetik dalam kekhalifahan khulafaur rasyidin antara lain: dalam kondisi membangun dasar-dasar pemerintahan yang kuat kepemimpinan yang cerdas dan bersih sangatlah diperlukan. (***)