Kenaikan Harga Cabai Rawit Picu Inflasi Kota Kediri Pada Januari 2017

Kediri, KabarGress.Com – Kenaikan harga cabai rawit di Kota Kediri memicu terjadinya inflasi sebesar 0,94 persen pada bulan Januari 2017.

“Pada bulan Januari 2017, kota ini mencatatkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,71. Posisi itu meningkat dibandingkan dengan IHK Desember 2016 sebesar 122,56,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Ellyn T Brahmana, di Kediri, Kamis (02/02).

Kenaikan harga cabai rawit, jelas dia, sangat dipengaruhi faktor cuaca yang kurang bersahabat. Akibatnya banyak petani cabai rawit yang mengalami gagal panen pada bulan Januari 2017.

“Kondisi itu juga berdampak pada produk hortikultura lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, tambah dia, secara umum komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Januari 2017 antara lain Tarif Listrik, Bensin, Tarif Pulsa Ponsel, Sewa Rumah, Biaya Perpanjangan STNK, Upah Pembantu Rumah Tangga, Semangka, Wortel, Cabai Rawit, dan Mobil.

“Inflasi di Kota Kediri juga dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran,” katanya.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, ulas dia, hanya kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan atau deflasi sebesar 0,46 persen. Lalu, kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami kenaikan antara lain kelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,38 persen. Berikutnya, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 2,22 persen.

“Adapula kelompok Sandang sebesar 0,57 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,09 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,13 persen, serta kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan naik sebesar 2,07 persen,” katanya.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, lanjut dia, seluruhnya mengalami inflasi dengan kenaikan tertinggi di Surabaya sebesar 1,76 persen. Sementara, inflasi terendah di Banyuwangi mencapai sebesar 0,66 persen.

“Di sisi lain, pencapaian inflasi Kota Kediri pada tahun kalender terealisasi sebesar 0,94 persen sedangkan inflasi periode ‘year on year’ (Januari 2017 – Januari 2016) tercapai 1,77 persen,” katanya. (csr)

: