Surabaya, KabarGress.com – Desa Mandiri di Jawa Timur tercatat tertinggi secara nasional. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, hal itu tidak lepas dari peran serta para petani.
Oleh karenanya, Gubernur Khofifah meminta kepada seluruh pimpinan Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI), baik Provinsi maupun Kabupaten Kota, untuk tetap menjaga kekuatan para petani.
“Meskipun pasti bulan-bulan Agustus September, semua akan menyampaikan hal yang rutin, adalah kekurangan pupuk di saat bulan September,” ungkap Gubernur Khofifah, saat acara Pelantikan DPC HKTI se Jawa Timur, bertempat di gedung Grahadi Surabaya, Senin (22/3/2022).
Ditegaskannya, Pemprov melakukan pemetaan untuk mengetahui besaran kebutuhan pupuk di setiap wilayah. Karena permasalahan yang selama ditemukan adalah, antara kebutuhan dan suplai, sering tidak singkron. “Kebutuhannya Urea Prill, kemudian dikirimnya NPK, dan seterusnya,” imbuhnya.
Meski demikian, produksi padi di Jatim tercatat tertinggi secara nasional. Baik pada tahun 2020 maupun 2021 lalu, meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19. Gubernur Khofifah mengajak HKTI untuk mengajak petani semakin produktif.
“Jadi mohon bisa membantu turun untuk menyampaikan kepada para petani, lahan lahannya tolong segera ditanami,” lanjutnya.
“InsyaAllah para petani bisa dengan lebih aman untuk bisa segera bertanam,” imbuhnya.
Karena berdasarkan pemetaan dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Khofifah, diperoleh rupanya agak banyak daerah-daerah yang mestinya sudah panen raya bulan Maret dan segera ditanami, rupanya banyak yang belum ditanami.
“Kalau ini tidak segera ditanami, akan masuk musim kemarau, bisa berkurang produktifitas padi di Jawa Timur,” tuturnya.
Pada kesempatan sama, Ketua Umum HKTI, Moeldoko, mengajak para anggota HKTI untuk menjadi partner strategic bagi Pemerintah maupun Pemerintah Daerah. Serta harus bisa bekerja bersama-sama dengan para Kepala Dinas.
“Ada Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas Perkebunan, dan seterusnya,” ucapnya.
Bagaimana HKTI membangun kolaborasi bersama dengan semua pihak. Moeldoko juga meminta agar HKTI mampu menjembatani antara petani dengan Pemerintah Daerah, antara Perguruan Tinggi dengan para petani.
“Karena di Perguruan Tinggi itulah riset riset telah berjalan. Yang mengaplikasikan adalah kalian semuanya,” tegas Moeldoko.
Sementara itu, Ketua DPD HKTI Jawa Timur, Ony Anwar Harsono, menyatakan optimistis untuk bangkit membenahi konsolidasi organisasi demi melaksanakan program kerja dengan kemandirian anggota, dalam rangka menyokong roda perekonomian di bidang pertanian dan pangan, serta melibatkan dinas-dinas dan organisasi kemasyarakatan terkait.
“HKTI Jawa Timur bersama seluruh jajarannya di daerah kabupaten siap bersama pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus mewujudkan kesejahteraan ekonomi petani,” katanya.
Sekretaris DPD HKTI Jawa Timur, Warsito, menandaskan agenda Rakerda I Tahun 2022 dalam rangka menginput pemikiran maupun aspirasi masing-masing DPC sebagai rumusan program ke depan.
“Forum Rakerda merupakan bagian dari upaya kita untuk melakukan penguatan struktural organisasi HKTI dalam upaya membangun peran konkret pembangunan pertanian di Jawa Timur,” ujarnya.
Ditambahkan, usai pelantikan pengurus, dilanjutkan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HKTI Jawa Timur, bertempat di salah satu hotel di Surabaya. (Ro)
More Stories
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas
Peringatan HKN 2024, Pj. Gubernur Jatim Komitmen Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
SIAP MENANGKAN PILKADA PDIP GELAR PELATIHAN SAKSI