· Resmi beroperasi sebagai perusahaan gabungan pada 4 Januari lalu, manajemen Indosat Ooredoo Hutchison mengunjungi Kantor Regional EJBN di Surabaya sebagai bentuk komitmennya dalam menghubungkan dan memberdayakan masyarakat di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
· Indosat Ooredoo Hutchison kini memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang lebih baik dalam mendukung pendidikan, masyarakat, dan ekonomi daerah di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, memanfaatkan layanan komersial 5G yang telah hadir di Surabaya.
Surabaya, 27 Januari 2022 – Setelah menyelesaikan penggabungan usaha pada 4 Januari 2022 lalu, manajemen Indosat Ooredoo Hutchison melakukan kunjungan ke Kantor Regional East Java and Bali Nusra (EJBN) di Surabaya untuk memperkenalkan manajemen dan visi barunya untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia. Kunjungan ini menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, secara langsung memimpin kunjungan tersebut, bersama jajaran Dewan Direksi dan Chief lainnya. Protokol kesehatan ketat diberlakukan selama kegiatan yang berlangsung hari ini.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, “Tanggal 4 Januari merupakan hari istimewa bagi Indosat Ooredoo Hutchison karena menandai hari pertama perusahaan beroperasi. Surabaya menjadi salah satu kota yang kami kunjungi dalam menyambut babak baru ini, mengingat Surabaya memiliki demand yang tinggi terhadap digitalisasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan, industri, dan pendidikan, yang sejalan dengan komitmen berkelanjutan perusahaan untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia.”
Perlambatan COVID-19 telah mendorong tumbuhnya sektor-sektor strategis di Surabaya, salah satunya sektor informasi dan telekomunikasi akibat kebiasaan new normal yang membutuhkan koneksi internet, pertumbuhan sektor-sektor strategis di Surabaya juga mulai terdorong, seperti industri manufaktur dan perdagangan. Berdasarkan data terbaru BPS, industri informasi dan komunikasi di Surabaya mengalami pertumbuhan ekonomi kedua tertinggi yakni sebesar 7,19%. Sementara itu, industri perdagangan besar dan eceran menjadi sektor unggulan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya sebesar 26,2%, disusul oleh industri pengolahan sebesar 19,37.%.[1]
Dikenal sebagai pusat sektor perdagangan, industri, dan pendidikan yang menghubungkan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Surabaya menjadi salah satu kota yang menjadi fokus Indosat Ooredoo Hutchison dalam membangkitkan kembali sektor-sektor strategis, salah satunya melalui peluncuran layanan komersial 5G di kota tersebut pada September tahun lalu. Sejumlah use case canggih ditampilkan dalam peluncuran tersebut untuk mendorong sektor-sektor produktif lokal, seperti cetak biru Smart Corridor di Kabupaten Jember dan konsep Smart City di Kota Surabaya, merevolusi pembelajaran jarak jauh dengan teknologi Augmented Reality (AR), mengembangkan telemedicine, serta memanfaatkan konektivitas Internet-of-Things (IoT) untuk keselamatan (safety) dan tata kelola (governance).
Pertumbuhan yang menjanjikan dari perekonomian digital di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara telah mendorong Indosat Oooredoo Hutchison untuk fokus memberdayakan anak muda dan talenta digital di wilayah tersebut. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Institut Tekologi Sepuluh Nopember (ITS), Nokia, dan Universitas Oulu, Finlandia, dalam mendirikan ITS 5G Experience Center sebagai pusat pengetahuan, kreativitas, dan keunggulan untuk mendorong inovasi 5G dan memberdayakan talenta digital lokal di Surabaya dan sekitarnya, diantaranya dengan memberi akses pada fasilitas, komunitas penelitian, dan pengembangan global, menyediakan program sertifikasi untuk menjadi ahli 5G profesional yang diakui, serta menyediakan jalur untuk pengembangan karir dan kewirausahaan di masa depan. Tidak hanya itu, beberapa waktu yang lalu Indosat Ooredoo Hutchison juga telah melakukan kerja sama dengan Universitas Udayana, Denpasar, berupa penyediaan koneksi internet dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dan berbagai kegiatan di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Indosat Ooredoo Hutchison memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang lebih baik dalam mendukung implementasi Smart City dan Smart Corridor sekaligus memberdayakan talenta digital lokal di Surabaya dan sekitarnya dengan memanfaatkan layanan komersial 5G yang telah hadir tahun lalu. Kami berkomitmen untuk terus menjadi penggerak digital di Regional EJBN dan memainkan peran yang lebih besardalam menghubungkan dan memberdayakan anak muda, industri, dan masyarakat agar bisa bangkit dari pandemi,” lanjut Vikram.
Penggabungan usaha tidak akan berdampak pada pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison, termasuk di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, yang akan terus menerima layanan dan penawaran yang luar biasa tanpa kendala. Sebagai tanda terima kasih atas kepercayaan pelanggan, perusahaan menawarkan bebas menelpon sebulan bagi sesama pengguna Indosat Ooredoo Hutchison hingga 200 menit sehari, sejak 4 Januari 2022.
Setelah menyelesaikan penggabungan usaha, Indosat Ooredoo Hutchison kini memiliki sekitar 17.500 BTS 4G di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, yang memperkuat posisinya untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih dan memainkan peran penting mendorong transformasi digital di Indonesia, khususnya di wilayah tersebut. (*/Ro)
More Stories
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas
Peringatan HKN 2024, Pj. Gubernur Jatim Komitmen Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
SIAP MENANGKAN PILKADA PDIP GELAR PELATIHAN SAKSI