Subang, KabarGress.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali meraih penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN). Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan Nasional kepada Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Subang, Jawa Barat (26/12).
Presiden RI memberikan Penghargaan APN kepada Gubernur Jawa Timur karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur dipandang berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan, kerawanan pangan, gizi buruk, meningkatkan produksi pangan, dan mempercepat diversifikasi pangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan.
Seusai menerima penghargaan, Gubernur Jawa Timur yang juga akrab di panggil Pakde Karwo ini mengatakan, “bahwa Jawa Timur dikenal sebagai Provinsi yang memiliki perhatian besar pada perkembangan pertanian. Karena, sebagai salah satu penggerak perekonomian di Indonesia, pertanian juga merupakan penyumbang devisa. Selama ini Jawa Timur merupakan Provinsi yang paling berhasil dalam bidang pertanian dibandingkan dengan provinsi lainnya, ungkapnya”.
Pakde Karwo juga menjelaskan, “bahwa keberhasilan Jawa Timur dalam menyumbang hasil pertanian untuk kebutuhan nasional juga didukung dengan inovasi dan tekhnologi yang dikembangkan oleh putra daerah sendiri. Diantaranya ada mesin tanam transplanter jajar legowo, kemudian mesin panen combine harvester, lalu mesin pembuat pakan ternak mini feedmil, mesin pakan ikan mini fishmil, serta mesin pembuat chooper dan granulator”.
“Penemuan mesin panen combine harvester oleh Imron berasal dari Mlilir, yang biasanya dengan cara tradisional bisa meminimalisasi kerontokan 12%, dengan combine harvester kerontokan bisa diminimalisasi hingga maksimal 2%. Berarti ada tambahan 10% terhadap potensi padi. Ini merupakan suatu hal yang patut di apresiasi dan didukung oleh pemerintah, utamanya Pemerintah Provinsi Jawa Timur”, kata Pakde.
Prestasi Jawa Timur dibidang pertanian memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Untuk 2014 saja produksi gabah giling kering mencapai 12,79 ton, itu sama dengan 7,9 ton beras. Dan setelah dikurangi konsumsi masyarakat Jawa Timur, juga masih surplus untuk stan dini stok nasional 4,93 juta ton beras, dengan indeks konsumsi 88,31kg/kap/tahun.
Pemerintah Jawa Timur juga memberikan berbagai pelatihan dan kegiatan yang mengedepankan akses pasar petani dan nelayan, pengembangan kapasitas SDM pertanian, adaptasi tekhnologi untuk kegiatan produksi, gelar tekhnologi hasil riset dan pengembangan berbagai varietas tanaman dengan produktivitas tinggi baik tanaman makanan, hortikultura, ternak, perikanan, perkebunan, maupun tanaman hutan rakyat.
Pakde Karwo juga menambahkan “dengan berbagai inovasi, tekhnologi serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013, sumbangan Jawa Timur untuk padi pada nasional mencapai sekitar 17 persen, jagung terhadap nasional sebanyak 33 persen, kedelai mencapai 43 persen, gula konsumsi mencapai 48 persen, daging mencapai 30 persen, susu mencapai 54 persen dan telur 25 persen terhadap nasional.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tahun 2013 mencapai 6,55 persen. Ini membuktikan bahwa Jawa Timur pantas di sebut penyumbang kebutuhan pangan nasional terbesar dan sebagai lumbung pangan nasional. Kedepannya, Pemerintah Jawa Timur akan menambah stok padi untuk nasional sebanyak 2 juta ton”.
Pemberian penghargaan APN pada awalnya berupa Penghargaan Ketahanan Pangan yang telah dimulai sejak 1979, dan terus mengalami penyempurnaan, baik secara substansi maupun mekanisme dalam penyelenggaraannya. Sejak tahun 2011, namanya tidak hanya Penghargaan Ketahanan Pangan, tetapi berubah menjadi penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, dan mengandung makna hasil kerja yang besar di bidang ketahanan pangan berlandaskan sumberdaya domestik.
Pada tahun 2014 ini pemerintah pusat memberikan penghargaan sebanyak 95 orang. Terdiri dari Pembina Ketahanan Pangan sebanyak 28 orang, Kelompok Ketahanan Pangan sebanyak 5 orang, Pelayanan Ketahanan Pangan 12 orang, Pelaku Pambangunan Ketahanan Pangan 42 orang, Pemangku Ketahanan Pangan sebanyak 5 orang.
Selain kategori tersebut, Pemerintah Pusat pada kesempatan kali ini juga memberikan penghargaan khusus berupa pin emas kepada empat Gubernur penerima penghargaan Adhikarya Nusantara selama tiga tahun berturut-turut, yaitu Gubernur Jawa Timur, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Sulawesi Selatan, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat. (Bram/hery)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI