Surabaya, KabarGress.Com – Untuk mewaspadai terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypty. Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Baktiono, menghimbau kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk lebih fokus memperhatikan kebersihan, terutama pada lingkungan sekolah.
Baktiono mengatakan, pemkot harus melakukan progam Wamantik (Siswa Pemantau Jentik) untuk memantau jentik nyamuk yang berkembang, mengingat saat ini adalah musim hujan. Dengan adanya progam ini, diharapkan jentik nyamuk tidak bakal terjadi dan masyarakat dapat terhindar dari penyakit DBD.
“Progam ini sebenarnya sudah pernah dilakukan sejak tahun 2004 sampai 2005 dan hasilnya sangat efektif. Selain siswa dapat terhindar dari penyakit DBD, disitu siswa juga dapat belajar bagaimana cara mengetahui jentik nyamuk dan cara mengatasinya, dan ini dilakukan baru di Surabaya saja,” ucap Baktiono, Rabu (10/12/2014).
Politisi asal fraksi PDI-P ini menuturkan, progam Wamantik sebaiknya dilakukan mulai pukul 09.00 pagi, sampai jam 01.00 siang. Agar nyamuk dapat terlihat dengan jelas jika dilakukan pemberantasan pada siang hari. Sebab, pada jam itulah nyamuk biasanya bersarang ditempat yang tak terlihat.
“Para siswa juga diharapkan untuk lebih menjaga kebersihan air dan membuang sampah pada tempatnya. Karena biasanya dari situlah nyamuk aedes aegepty muncul, sehingga bisa mengakibatkan penyakit demam berdarah, bahkan sampai membunuh. Itu kan sangat berbahaya,” tuturnya.
Baktiono juga berpesan kepada masyarakat, agar lebih memperhatikan saluran got pada setiap rumah masing-masing dan membuang sampah yang berserakan. Dan yang paling penting melakukan kerja bakti masal di kampung, untuk melakukan kegiatan menguras, menutup, dan mengubur atau sering disebut 3M.
“Saya yakin kalau masyarakat sering memperhatikan kebersihan dilingkunganya, pasti nyamuk aedes aegepty tidak akan muncul. Dan masyarakat tidak gampang terserang nyamuk yang berbahaya ini. Karena nyamuk itu sangat senang dengan hal yang sifatnya kotor dan air yang menggenang,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Febria Rachamanita, tidak merespon saat akan dikonfirmasi melalui via telepon terkait upaya yang dilakukan untuk pencegahan atau antisipasi terjadinya penyakit DBD di Surabaya. Sebab, tidak sedikit masyarakat yang terbunuh akibat nyamuk aedes aegepty ini. (tur)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI