26/04/2024

Jadikan yang Terdepan

K’mea Craft UKM Asal Malang Ajak Perempuan Lebih Berdaya Lewat Kelas Online Merajut

Malang, kabargress.com – Siapa bilang usaha kecil tidak bisa berdaya dan melakukan tanggung jawab sosial untuk masyarakat. K’mea Craft salah satu UKM asal Pakis Kabupaten Malang melalui program merajut yang bertajuk “Merajut Peluang Menggapai Daya” mencoba untuk mengajak perempuan untuk lebih berdaya. K’mea Craft yang didirikan oleh Liza Agustina (43 tahun) dan merupakan kepanjangan dari Kreasi Maksimal Eliza Agustina berhasil membuktikan bahwa usaha yang dirintisnya juga bisa berguna dan berdaya bagi orang lain. Melaui program yang dibuatnya Liza ingin membagi keahlian nya dan mencetak pengrajut-pengrajut baru yang berpotensi untuk menjalin jaringan relasi kemitraan pengrajin rajut. Yang diharapkan mampu menjadi jaringan kemitraan usaha yang saling menguntungkan kedepannya.

Eliza berharap selain dapat membagikan kemampuannya kepada orang banyak sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain pelatihan ini bertujuan untuk memecahkan problematika yang dihadapi pengusaha rajut yaitu sumber daya manusia. Progam ini juga terinspirasi dari pengalaman nya di masa pendemi. Ketika banyak pengusaha kecil menengah terpuruk, Liza nama panggilannya malah mengubah krisis melalui jari-jarinya menjadi sebuah peluang dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Melalui proses yang menegejutkan ini, Liza ingin membagikan pengalaman serta keahliannya kepada orang lain khususnya perempuan.

Disaat pandemic berlangsung, Liza termasuk pengusaha yang juga mengalami kondisi yang sulit mengahadapi banyaknya pembatasan pergerakan usaha. Berawal dari mencoba berjualan masker yang saat itu sedang ramai dibutuhkan, Liza melihat peluang untuk membuat konektor masker bagi perempuan yang berhijab. Dengan keahliannya dalam merajut, Ia menciptakan beraneka ragam dan variasi konektor dari buah sulam tangannya. Diluar dugaan, peminat konektor rajut buatannya semakin hari semakin tinggi sampai-sampai Ia kewalahan dalam membuatnya. Tak berhenti disitu, ibu dari tiga orang anak ini berinisiatif mengunggah video tutorial merajut konektor masker di akun youtube @ElizaAgustinaKMeA miliknya yang sebelumnya telah dibuatnya beberapa tahun sebelum pandemi.

Tak disangka dalam waktu singkat, channel youtube nya yang sebelumnya tidak terlalu aktif di tonton ribuan orang dalam waktu singkat. Meningkatnya penonton dan subscriber membuka peluang bagi nya untuk melakukan pengajuan monetasi. Sungguh menakjubkan dalam waktu sekitar 1 bulan Liza dapat menghasilkan hingga 200 USD perblan dari channel youtubenya.

“ya saya gak menyangka ternyata akun youtube saya tiba-tiba jumlah subcribernya meningkat dan punya minimum jam tayang untuk persyaratan monetasi. Kurang lebih satu bulan sudh bisa saya monetasi dan alhamdulilah menghasilkan sekitar 200 USD pada waktu itu dan sekarang rata-rata sekitar 100 USD per bulan” ujar Liza.

Liza juga menuturkan peluang dan kendala yang dihadapi pengrajut di tanah air. Menurutnya orang Indonesia jarang yang menyukai merajut dan hasil kerajinan tangan. Sekali menyukai terkadang kurang menghargai sehingga tidak bisa menjual dengan harga tinggi. Menrutnya ada pasar yang baik untuk rajut yaitu di pasar luar negeri, namun kendalanya adalah pada sumber daya manusia. Jika pengrajin sudah mampu menembus pasar luar negeri pengrajin harus sudah siap dengan kualitas dan juga harus mampu menyiapkan produksi dalam jumlah besar dengan waktu yang ditentukan. Hal ini lah yang mendorong K’mea Craft berinisiatif membuka kelas daring yang terjangkau, bahkan bisa dibilang gratis karena peserta hanya mengganti biaya bahan dan ongkos kirim senilai 50 ribu rupiah.

Liza sengaja memilih kelas online dengan pertimbangan online saat ini sudah menjadi hal yang biasa di masyarakat luas. Dengan cara online menurutnya juga mampu membuka peluang jaringan dari seluaruh daerah dan tidak terbatas hanya pada Malang Raya saja. Walaupun tentu saja Liza masih banyak menemui kendala yang dihadapi Ketika menggelar paltihan secara online. Namun, dari pengalaman kelas pertama ini Liza berencana untuk membagi kelas kedalam beberpa tahap, tahap pertama yaitu pengenalan dasar dan kelas tahap dua pemantaban dan kelas tahap ketiga atau yang terakhir adalah sesi produksi, yaitu sesi dimana peserta akan di ajak membuat sebuah produk yang paling sederhana terlebih dahulu.

“Ya, memang ini kan yang pertama, jadi banyak yang masih bingung. Tapi peserta sangat antusias dan semangat, jadi kayaknya nanti akan saya buat 3 tahapan kelas agar peserta lebih bisa memahami dan memiliki waktu praktek dasar yang cukup agar siap sebelum bikin produk” Ujar alumni SMAN 5 Malang ini.

Kelas onlie pertama ini dibatasi 10 peserta agar efektif dan diikuti kebanyakan peserta yang berdomisili di Jabodetabek. Kelas online pertama ini mendapat tanggapan yang antusias dari peserta. Mereka berharap akan mengikuti kelas lanjutan bila K’mea Craft membuka Kembali kelas lanjutannya. K’mea Craft pun berharap pelatihan yang diharapkan tidak berhenti hanya dari kelas online ini saja dan dapat menjadi sebuah jaringan Kerjasama sehingga mampu menjawab kebutuhan pasar yang lebih luas. (Ro)