27/04/2024

Jadikan yang Terdepan

Menjelang Harlah NU ke-99, BI Jatim dan PWNU Jatim Jajaki Kerjasama Pemberdayaan UMKM dan Pengembangan Ekonomi Syariah

Surabaya, KabarGress.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, pada hari Selasa (15/2) menerima kunjungan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua PWNU Jatim, Dr. Ma’ruf Syah, beserta pengurus NU lainnya menyampaikan undangan peringatan Harlah NU sekaligus berinisiatif mengajukan penawaran kerjasama program pemberdayaan ekonomi syariah di Jawa Timur kepada Bank Indonesia Jawa Timur.

Mengawali diskusi, M Amin Mujib, Wakil Bendahara PWNU Jatim, menyampaikan bahwa salah satu kerjasama program yang diajukan mengenai literasi keuangan syariah. Amin yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Pendirian 100 Baitul Maal wa Tamwil NU, berharap program tersebut dapat mengedukasi semakin banyak masyarakat mengenai konsep keuangan syariah.

“PWNU Jatim terus berupaya untuk mengembangkan ekonomi umat melalui misi pendirian 100 cabang BMT NU di Jawa Timur. Program BMT ini akan berjalan lebih cepat apabila masyarakat teredukasi mengenai konsep keuangan syariah”, jelas Amin.

Merespon tawaran kerjasama tersebut, Budi Hanoto menyampaikan bahwa konsep kerjasama yang disampaikan PWNU akan dikaji terlebih dahulu agar program yang dikerjasamakan sesuai dengan kewenangan Bank Indonesia.

“Kami menyambut baik penawaran PWNU Jatim untuk bersinergi dalam pemberdayaan umat. Namun, kami masih akan mengkaji kesesuaian program yang dapat menjadi poin kerjasama. Dalam pemberdayaan ekonomi syariah, Bank Indonesia sebenarnya lebih berfokus pada program peningkatan kapasitas ekonomi seperti pemberdayaan kemandirian usaha pesantren, ekosistem halal value chain, pendampingan UMKM berbasis syariah dan beberapa program lainnya’, terang Budi kepada PWNU Jatim.

Pertemuan kedua Pimpinan lembaga ini berlangsung dengan sangat hangat dan bersahabat. Kedua belah pihak sepakat memfinalisasi terlebih dahulu poin-poin program yang dapat dikerjasamakan. Kedepan, kerjasama kedua lembaga tersebut dharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi Jatim, terutama sektor ekonomi syariah. (*/Ro)