Surabaya, KabarGress.com – Wanita merupakan sosok yang menjadi panutan dan paling dekat dengan anak-anak. Oleh sebab itu, untuk menghindari anak-anak menjadi perokok harus dimulai dari wanita. Demikian disampaikan Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Prov. Jatim, Hj. Fatma Saifullah Yusuf saat Deklarasi dan Pelantikan Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Prov. Jatim di Ballroom Hotel Pullman, Surabaya, Kamis (16/4).
Ia menuturkan, selama dua belas tahun ini, jumlah perokok anak naik enam kali lipat. Bahkan, beberapa waktu yang lalu ditemukan beberapa balita yang kecanduan rokok karena terbiasa ikut mencoba rokok milik orang tuanya. “Salah satu kasus itu terjadi di Malang beberapa waktu yang lalu,” ujarnya.
Dampak dari rokok tidak hanya bagi yang mengkonsumsinya, akan tetapi orang disekitarya yang turut menghirup asap rokok secara tidak langsung. “Hal tersebut dikenal dengan perokok pasif. Akibatnya, perokok pasif tersebut juga akan mengalami gangguan kesehata lebih buruk dibandingkan perokok aktif, “ ungkapnya.
Oleh sebab itu, melalui WITT, wanita di Jatim bisa mengerti bahayanya rokok bagi kesehatan. WITT harus membantu pemerintah dalam mensosialisasikan bahaya rokok bagi kesehatan, khususnya kalangan wanita. Fungsi WITT adalah menekan jumlah angka perokok bagi wanita, anak-anak usia dini dan remaja. “Oleh sebab itu, WITT harus berkunjung ke pelosok daerah untuk mensosialisasikan bahaya rokok,” jelasnya.
Ia menuturkan, salah satu hal yang harus dicermati adalah kebiasaan merokok dan akibat yang ditimbulkan dari kegiatan merokok cukup besar. Meskipun, industri yang berkaitan dengan tembakau memang memberi peluang kerja yang tidak sedikit, namun membawa resiko yang ditanggung bersama akibat kegiatan merokok sangat besar. “Mulai dari polusi udara, juga peningkatan resiko terhadap penyakit tertentu juga meningkat berpuluh kali, “ ucapnya.
Sebagai contoh, kasus penyakit akibat rokok pada tahun 2010 sebanyak 14,9 juta jiwa. Walaupun mengetahui resiko yang cukup besar itu, kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit akibat rokok belum sepadan dibandingkan kerugian yang ditimbulkan. “Para pengurus WITT yang baru dilantik, harus bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap resiko akbiat rokok yang makin tinggi, sehingga masyarakat menjadi semakin sehat, “ tambahnya.
Sementara itu Ketua Umum WITT, Lieke Gunawan mengatakan, WITT berkeinginan menjadikan Indonesia sehat, menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan bebas dari asap rokok dengan mensosialisasikan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rokok terhadap kesehatan dan dampaknya terhadap lingkungan.Wanita diyakini sebagai tiang keluarga dan ujung tombak terciptanya generasi muda yang sehat, cerdas dan berakhlak. “Untuk itu, WITT memantapkan untuk terus mengkampanyekan gaya hidup sehat sesuai dengan potensi yang ada pada diri setiap wanita, “ jelasnya.
Pada saat WITT didirikan pada tahun 1995, tercatat perokok dari kaum wanita sebesar 1,7 persen dari total perokok di Indonesia. Persentasi tersebut meningkat menjadi 4,5 persen pada tahun 2011. Demikian juga dengan jumlah perokok remaja putri dari kelompok usia 15 – 19 tahun, peningkatannya cukup drastis dari tahun 1995 sampai dengan 2007 yakni dari 0,3 persen menjadi 1,6 persen. “ Angka tersebut meningkat 500 persen, sungguh menakutkan perkembangan tiap tahunnya, “ ucapnya.
Di dalam susunan pengurus WITT prov Jatim periode 2015 – 2018 , Ummu Fatma sapaan akrab Ketua BKOW Jatim itu disematkan menjadi Dewan Pelindung, sedangkan Ketua nya adalah Dra. Arie Soeripan Poetri, MM. (hery)
Teks foto: Ketua BKOW Jatim, Fatma Saifullah menerima penyematan Pin pengukuhan sebagai Pelindung WITT Jatim oleh Ketum WITT, Lieke Gunawan.
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF