Surabaya, KabarGress.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat, selama 2014, realisasi belanja program pencegahan dan penanggulangan kebakaran mencapai Rp52,9 miliar atau sebesar 96,76% dari alokasi dana yang dianggarkan sebesar Rp54,4 miliar. Sayangnya, realisasi anggaran sebesar itu tidak diimbangi pengurangan frekuensi kejadian kebakaran.
Pada 2014, jumlah penduduk Surabaya sebanyak 2,8 juta jiwa. Sedangkan jumlah kejadian kebakaran yang terjadi adalah 596 kejadian. Sehingga, frekuensi kejadian kebakaran per satu juta penduduk adalah 209 kejadian. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebanyak 101 kejadian, maka kinerjanya belum memenuhi target.
“Belum tercapainya target tersebut dikarenakan meningkatnya kejadian kebakaran seperti kebakaran tumpukan sampah, alang-alang dan juga rerumputan,” ujar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sepanjang 2014, Surabaya tercatat telah terjadi 596 kejadian yang telah ditangani. Dari seluruh kejadian tersebut, terdapat 536 kejadian atau 89,93% yang dapat direspon kurang dari 15 menit. Jika dibanding dengan target yang telah ditetapkan sebesar 82%, maka pencapaian kinerjanya adalah 109%.
Sampai tahun 2014, wilayah Kota Surabaya yang telah terjangkau pelayanan manajemen kebakaran seluas 282,83 kilometer persegi atau 92,56%. “Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan 91%, maka capaian kinerjanya sebesar 101,71%,” tandas Risma, panggilan Tri Rismaharini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Candra Oratmangun mengatakan, guna meningkatkan penanganan kebakaran, pihaknya mendapat tambahan jumlah personil sebanyak 72 orang. Mereka sudah mulai bekerja pada awal bulan Maret lalu. Selain itu, Dinas Kebakaran juga mendapat tambahan tiga unit mobil pemadam untuk operasional.
“Meski secara umum pada musim hujan kejadian kebakaran mengalami penurunan, namun saya tetap minta kepada anak buah saya untuk tetap siaga. Sebab meski musim hujan, masih sering terjadi kebakaran. Sehingga kami harus tetap waspada,” tandas Candra.
Untuk data kasus kebakaran, pada bulan Maret lalu terjadi sebanyak 14 kejadian atau turun dari periode yang sama tahun 2014 sebanyak 15 kasus. Demikian juga pada triwulan I tahun 2014 terjadi 65 kasus kebakaran. Sedangkan pada tahun ini pada periode yang sama terdapat 50 kejadian.
Namun menjelang musim kemarau, masyarakat diminta waspada mengingat suhu siang hari di Surabaya cukup menyengat. “Selain kesiapan personil, kami juga telah membagikan surat edaran wali kota menjelang musim kemarau ini,” imbuh Candra. (tur)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI