Jakarta, KabarGress.Com – Pengembang properti nasional PT Intiland Development Tbk berhasil meraih pendapatan penjualan atau marketing sales sebesar Rp2,54 triliun sepanjang tahun 2014. Kendati industri properti nasional mengalami tekanan namun pada triwulan keempat sudah mulai membaik dan perseroan berhasil menjaga kinerja dan pertumbuhan usaha.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengakui bahwa di tahun 2014 tantangan yang dihadapi industri properti cukup berat. Selain kondisi perekonomian kurang mendukung dan pasar properti yang cenderung melemah, juga disebabkan dilaksanakan pemilihan umum pada tahun lalu.
Kendati demikian, Intiland berhasil mengeksekusi sejumlah strategi kunci untuk mempertahankan kinerja usaha. Salah satu fokus utama yang dilakukan adalah mengembangkan proyek-proyek skala besar dan jangka panjang disertai dengan penerapan konsep pemasaran yang tepat.
“Pengembangan segmen superblok dan kawasan terpadu mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan usaha Intiland. Kami menyiapkan sejumlah proyek baru di segmen ini untuk diluncurkan tahun ini,” kata Archied.
Dari total pendapatan penjualan tahun 2014, segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp1,2 triliun atau 47 persen. Berikutnya berasal dari segmen pengembangan residensial, baik dari produk apartemen maupun perumahan, dengan nilai Rp909 miliar atau 36 persen. Segmen pengembangan kawasan industri memberikan kontribusi sebesar Rp257 miliar atau 10 persen, sementara segmen properti investasi berkontribusi Rp178 miliar atau 7 persen.
Archied mengungkapkan proyek pengembangan kawasan perkantoran terpadu South Quarter di TB Simatupang, Jakarta Selatan tercatat menjadi kontributor terbesar dengan nilai marketing sales Rp609 miliar atau 24 persen. Berikutnya berasal dari Aeropolis, pengembangan proyek kawasan terpadu di dekat bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memberikan kontribusi sebesar Rp369 miliar atau 14,5 persen.
Selain kedua proyek tersebut, beberapa proyek lainnya juga berhasil memberikan kontribusi signifikan bagi perseroan. Salah satunya adalah Regatta, apartemen ikonik di Pantai Mutiara, Jakarta Utara yang memberikan kontribusi Rp294 miliar atau 12 persen. Kawasan Industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto memberikan kontribusi sebesar Rp257 miliar atau 10 persen. Pengembangan kawasan perumahan di Jakarta Selatan, Serenia Hills tercatat memberikan kontribusi Rp216 miliar atau 9 persen.
Ditinjau berdasarkan tipe pengembangan, pendapatan dari pengembangan (development income) masih menjadi kontributor utama dengan pencapaian marketing sales Rp2,36 triliun atau 93 persen. Sisanya sebesar tujuh persen atau Rp178 miliar diperoleh perseroan dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).
Manajemen Intiland yakin pasar properti nasional akan semakin membaik di tahun ini. perseroan memproyeksikan akan mampu membukukan pendapatan penjualan tahun 2015 sekitar Rp3 triliun, atau naik sekitar 18 persen dibandingkan tahun 2014.
“Kami optimistik industri properti akan recovery dan kami akan meluncurkan beberapa proyek baru untuk meningkatkan kinerja tahun 2015,” ungkap Archied.
Keyakinan ini mempertimbangkan masih tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk properti, baik untuk keperluan hunian, bisnis, maupun investasi. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan