26/04/2024

Jadikan yang Terdepan

17 Tahun Wujudkan Kenyamanan Investor

HUT17-KSEI-01Jakarta, KabarGress.Com – Memasuki usia ke-17, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tetap berupaya menjalankan perannya sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia, sekaligus sebagai regulator bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO) lainnya, yaitu PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Bertepatan dengan ulang tahun KSEI yang ke-17, Margeret M. Tang Direktur KSEI menyampaikan pencapaian yang telah dilakukan KSEI serta beberapa update terbaru dari pengembangan yang telah dilakukan KSEI, khususnya yang terkait dengan tiga rencana besar KSEI yang akan diselenggarakan selama beberapa tahun mendatang.

“Hal utama yang menjadi perhatian KSEI adalah bagaimana mewujudkan rencana yang sudah kami tetapkan sebelumnya agar dapat terealisasi sesuai waktunya. Tidak hanya memperhatikan target dan deadline, tetapi kualitas pengembangan infrastruktur tetap menjadi perhatian karena harus sesuai dengan tantangan dan tuntutan kebutuhan pasar,” demikian disampaikan Margeret. Dari tiga rencana strategis KSEI, yakni proyek pengembangan C-BEST (The Central Depository and Book Entry Settlement System) Next Generation, AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) Financial Hub dan Jaringan Pengelolaan Investasi Terpadu, status dan progress pengembangannya sejauh ini masih sesuai rencana.

Sinergi dengan perbankan yang mulai dijajaki KSEI sejak akhir tahun 2013, membuka peluang akses masyarakat yang lebih mudah untuk dapat berinvestasi di pasar modal. Seperti diketahui, pada tahap awal kerja sama industri pasar modal dengan perbankan, dilakukan melalui pemanfaatan jaringan perbankan untuk pemantauan portofolio Efek yang tercatat di KSEI melalui kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes. Hingga saat ini, terdapat empat Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN), yakni PT Bank Permata Tbk (PermataBank), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dan PT CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), atau telah lebih dari separuhnya dari total enam Bank Administrator RDN yang secara resmi bekerjasama dengan KSEI.

Dari sisi potensi, keempat bank yang telah menjalin kerja sama dengan KSEI ini secara total memiliki sekitar 5.000 kantor cabang, dan lebih dari 30.000 mesin ATM. Berdasarkan catatan data KSEI, dari 343.317 total RDN, sebanyak 317.229 rekening dibuka di PermataBank, Bank Mandiri, CIMB Niaga dan BCA. Jumlah ini secara total dapat menjangkau 90% investor pasar modal yang dibukakan RDN di keempat bank tersebut. Untuk kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes, saat ini telah tersedia pada jaringan ATM PermataBank, dan menyusul Bank Mandiri yang direncanakan akan live pada Januari 2015.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Ditjen. Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri, juga menjadi langkah strategis yang penting bagi terciptanya database investor pasar modal yang valid dan akurat. Pada tahap awal, KSEI menargetkan 50% dari data Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI telah terkini dan sesuai dengan data kependudukan RI melalui pemanfaatan KTP Elektronik. “Setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Ditjen. Dukcapil, KSEI telah memulai proses verifikasi data Sub Rekening Efek dengan data KTP Elektronik. Hingga saat ini, KSEI telah berhasil melakukan verifikasi lebih dari 50% data, atau melebihi target yang ditetapkan. Dari jumlah data yang telah diverifikasi tersebut, diketahui juga bahwa jumlah investor wanita cukup tinggi, dengan jumlah kepemilikan Sub Rekening Efek yang mencapai sekitar 38%.” imbuh Margeret.

Dari sisi perkembangan jumlah investor, berdasarkan data yang tercatat di KSEI per 18 Desember 2014, saat ini terdapat 363.746 orang investor atau lebih banyak 13% dari tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 28.000 diantaranya atau 8% adalah investor muda yang berusia di bawah dua puluh lima tahun. Menilik data tersebut, Margeret mengatakan, hal ini akan menjadi pertimbangan KSEI dalam penyelenggaraan program sosialisasi di tahun mendatang. Sosialisasi kepada kalangan anak muda, khususnya kalangan mahasiswa, pada dasarnya telah diselenggarakan bersama SRO lain sejak beberapa tahun terakhir ini dengan melakukan sosialisasi di beberapa universitas tertentu.

Margeret tidak memungkiri bahwa jumlah investor yang ada belum memenuhi harapan KSEI. Di tahun mendatang, Margeret mengatakan, KSEI kembali akan menggalakan program sosialisasi dan edukasi Fasilitas AKSes. Sebagai upaya untuk mempermudah publikasi soal AKSes, KSEI meluncurkan icon “Bung AKSes” bertepatan dengan ulang tahun ke-17. “Langkah ini menjadi upaya kami dalam melakukan program edukasi dan sosialisasi Fasilitas AKSes yang merupakan agenda rutin yang telah diselenggarakan sejak tahun 2010. Tokoh Bung AKSes menjadi gambaran investor pasar modal Indonesia yang modern, pintar dan mandiri, yang tidak hanya jago trading tapi juga peduli dengan portofolio investasinya.” Ia menambahkan, penggunaan icon “Bung AKSes” membuat program publikasi KSEI lebih jelas dan terarah, sehingga diharapkan dapat lebih mudah dipahami investor.

Dari sisi data operasional Perusahaan, total aset yang tercatat di C-BEST mengalami peningkatan 21,5% dari tahun sebelumnya, dari Rp 2.588,23 triliun di akhir tahun 2013, menjadi Rp 3.144,83 triliun menjelang akhir tahun 2014. Sedangkan jumlah Efek yang terdaftar di KSEI, per tanggal 18 Desember 2014, tercatat sebanyak 1.249 Efek, atau meningkat 6,3% dari tahun sebelumnya 1.175 Efek.

Di usia KSEI yang ke-17, Margeret juga menyampaikan harapannya agar kinerja dan pencapaian KSEI semakin baik. “17 tahun mungkin usia yang masih terbilang muda, tetapi tengah menuju kearah kematangan. Harapannya, upaya KSEI selama 17 tahun terakhir dalam mewujudkan kenyamanan investor di pasar modal Indonesia dapat terus diselenggarakan dan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kedepan,” ungkapnya. (ro)

Teks foto: Direktur KSEI Margeret M Tang (kiri), bersama Alec Syafruddin, Kepala Divisi Komunikasi dan Perencanaan Strategis KSEI, bersama icon Bung AKSes.