Madiun, KabarGress.Com – Warga Desa Pandean Caruban Kab. Madiun, boleh lega dan tidak was-was lagi, menyusul ditangkapnya pencuri misterius oleh seorang warga setempat. Penangkapan terhadap pencuri nyleneh dan sudah tergolong usia lanjut itu tidak mudah, lantaran pencuri memiliki ajian ilmu welut putih dan aji sirep. “Saya sempat kewalahan ketika mengejar pencuri,” ujar Agus Suprapto, warga setempat yang juga PNS ini kepada KabarGress.Com.
Menurut Agus, selama ini warga desanya memendam resah. Bukan karena masalah tidak mendapat jatah kartu Indonesia Sehat (KIS), tetapi gara-garanya ada pencuri yang menyatroni rumah warga. Dari situlah dia terus mencoba untuk mengetahui siapa pencuri dan menangkapnya. Dan lagi, rumahnya juga turut disatroni pencuri dengan mengambil barang-barangnya. Bahkan pencuri meninggalkan jejak kaos warna hitam.
Dia memperkirakan pelakunya punya ilmu yang tidak bisa diremehkan, bukan cuma pencuri biasa. Meskipun beberapa kali dilakukan pengintaian, dia tidak pernah berhasil. Akhirnya dia berkonsultasi dengan orang pintar. Akhirnya ia diperintahkan puasa dan ritual khusus sebelum menangkap pencuri. Kaos hitam yang ditinggalkan pencuri, juga dirituali khusus.
Nah, begitu puasa dan ritual sudah dilakukan, lanjutnya, pengintaian terhadap pencuri dilakukan lagi. Alhasil, tidak sia-sia. Dia memergoki pencuri. Begitu kepergok, pencuri langsung lari sekencang-kencang, dia pun juga mengejar sekencang-kencangnya. Tetapi ketika dkejar kencang, pencuri pun lebih lari kencang. Anehnya, yang mengejar berhenti , pencuri pun berhenti. Begitu dikejar lagi, pencuri pun lari lebih kencang lagi.
“Aneh memang, begitu saya kejar makin kencang, pencuri lari kencang. Tapi begitu saya berhenti, pencuri berhenti. Saking jengkelnya, saya berhenti. Akhirnya pencuri malah kecapekan terengah-engah. Dan akhirnya langsung saya tangkap, tanpa saya harus mengejarnya seperti sebelumnya,” aku Agus.
Begitu bisa ditangkap, dia terkejut bukan kepalang. Pencurinya usianya sudah lanjut sekitar 65 tahun. Baju pelaku, dilucuti. Yang menggelikan pelaku memakai BH, warnanya merah. Sarungnya bagian ujung sarung dibundeli (diikatkan pada kain itu juga). “Saya pingin supaya pencuri ini ngaku sedang ngalokoni ilmu apa,” ujarnya.
Selanjutnya, pelaku diminta melakukan pengakuan perbuatan yang telah dilakukan kepada orang yang mampu memusnahkan ilmunya. “Memang pelaku mengakui perbuatan yang nyleneh itu ke saya. Yang bersangkutan, menangis-nangis ingin bertobat dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan yang nyleneh itu,” tutur KI Lawu Maospati, spritualis asal Maospati.
Pelaku mengaku memiliki ilmu welut putih dan ilmu sirep sejak muda. Ilmu digunakan untuk melakukan pencurian. “Karena dia menanggis-nangis dan ingin bertobat, maka oleh yang menangkap tidak dilaporkan ke Polisi. Pelaku sanggup melepas ilmu welut putih dan ilmu sirep itu,” tuturnya . (gie)
More Stories
KPPU Akan Susun Indeks Kemitraan UMKM Nasional
Pakar Hukum Persaingan Usaha USU: Pencegahan Diutamakan dalam Pengawasan Kemitraan
Indosat Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Perayaan Idulfitri