Surabaya, KabarGress.Com – Warga masyarakat Surabaya bersukacita menyusul upaya “Menanam Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi” gagasan Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui Djarum Trees For Life (DTFL), saat ini sudah sampai di Kota Surabaya, Jawa Timur. Acara seremonial penanaman Trembesi dipimpin langsung Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bertempat di Taman Bulak, Kenjeran, Surabaya, Sabtu (15/11/2014).
Tampak hadir sejumlah tokoh antara lain Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Ir. Chalid Buhari, Suparto Wijoyo (pakar hukum lingkungan Universitas Airlangga), Dr. Ir. H. Endes. N. Dachlan (Pakar Trembesi dari IPB), dan F.X Supanji (Vice President Djarum Foundation), para pejabat Muspika serta camat se-kota Surabaya.
Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, menegaskan program penanaman pohon Trembesi ini sangat luar biasa. “Menanam pohon itu sama dengan sedekah, karena bermanfaat untuk kelangsungan hidup generasi yang akan datang. Dalam ajaran agama kami (Islam, red), kegiatan ini sama dengan Amal Jariyah, pahalanya akan tetap diterima kepada yang menanam pohon, selama pohonnya hidup dan memberikan manfaat bagi lingkungan, salah satunya adalah mengeluarkan oksigen,” terang Risma.
Menurut walikota perempuan pertama di Surabaya ini, produksi oksigen Pohon Trembesi itu sangat besar. Salah satu yang menyumbang suhu udara di Surabaya menurun dan lebih dingin adalah trembesi. “Lihat Singapura, kenapa disana tidak panas, karena sebagian besar pohonnya Trembesi,” timpalnya.
Dalam hal pengembangan lingkungan khususnya masalah penghijauan kota, Risma mengaku menjadikan negara-negara lain sebagai acuan.
Pada kesempatan ini, Djarum Foundation memberikan bantuan alat tanam serta 775 bibit Trembesi dan 775 bibit Mangga kepada 31 Camat di Kota Surabaya. Program yang dilaksanakan sejak 2010 ini akan terus dilanjutkan hingga 2015. Pohon Trembesi yang nantinya tumbuh di sepanjang 1.350 km jalur Pantura Merak-Banyuwangi ini kelak akan mampu menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahunnya.
Inisiatif tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian, tanggungjawab serta komitmen Djarum Foundation terhadap lingkungan guna membantu pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi Indonesia di masa depan.
Acara menjadi semakin meriah dengan hadirnya beberapa artis ibukota, Sherly Mey, Shae dan Christi Colondam. “Saya benar-benar sangat mendukung program ini. Kegiatan seperti ini bisa mengajak generasi muda untuk menyelamatkan bumi dengan memperbanyak menanam pohon sebagai upaya penghijauan,” ujar Sherly Mey, penyanyi kelahiran Malang, 26 Mei 1986.
“Penanaman pohon itu dapat mengurangi pemanasan global sekaligus menghijaukan kembali alam yang belakangan semakin hilang hijaunya. Kalau bukan kita siapa lagi yang bisa menjaga bumi..Go Green!” tandas pemilik nama lengkap Sherly Meilan Firmawati ini.
Sementara Shae, penyanyi kelahiran Riau, 16 Pebruari 1994 yang terkenal di negeri jiran Malaysia, mengatakan dengan kesibukan sehari-hari tidak susah untuk lupa akan keseimbangan alam. “Program Djarum Tress For Life yang sudah ada sejak 1979 pastinya hadir dengan kesadaran tersebut. Sekarang banyak hasil yang bisa dilihat dari program ini. Pepohonan yang ditanam serta komunitas yang semakin hari semakin bertambah tersebar luas di Jawa menjadi salah satu buktinya,” ujar Shae.
“Tetapi jangan sebut program ini sukses. Kesuksesan hanya bisa diraih saat semua orang memahami kepentingan alam. Dan yang paling penting adalah cara menjaganya. Saya sangat bangga bisa ikut berpartisipasi dan belajar bersama. Maukah kamu ikut serta supaya bumi kekal hijau untuk masa depan kita dan anak cucu kita? cetus artis yang bernama lengkap Sheryl Geting ini.
Senada dengan Sherly Mey dan Shae, aktris, presenter dan penyanyi Christi Colondam juga sangat mendukung program ini. “Jaman sekarang banyak banget orang yang tidak peduli dengan pohon atau penghijauan. Dengan program ini kan kita bisa mengajak orang-orang untuk kembali peduli dengan lingkungan, tetapi memulainya dari diri kita sendiri. Biar bagaimanapun, pohon adalah faktor penting dalam hidup, baik sebagai pemasok oksigen, pencegah abrasi laut, erosi tanah dan lain-lain. Semoga program Go Green ini terus berjalan dan lancar. Aamiin,” tukas jebolan ajang pencarian bakat Miss Celebrity Indonesia kelahiran Jakarta, 5 Agustus 1993 ini.
Sedangkan Vice President Director Djarum Foundation, F.X. Supanji, kembali menegaskan jalur pantura dipilih karena merupakan jalur utama bagi pengendara antarkota di Pulau Jawa. “Tanah yang gersang, udara panas serta tingkat polusi yang tinggi menjadi faktor utama penanaman Trembesi dilakukan di sepanjang jalur ini,” tandasnya. (ro)
More Stories
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
SENAM , BANJIR DOORPRIZE WARNAI HUT . RI DI DESA WATUTULIS
KEKOMPAKAN KUNCI SUKSES PEMBANGUNAN JAWA TIMUR