Surabaya, KabarGress.Com -“Jangan ada pendidikan yang terlepas dari pendidikan agama, karena agama merupakan basis utama. Orang tidak bisa melakukan langkah produktif apabila tidak mempunyai basis utama,” jelas Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo atau yang lebih kita kenal dengan sapaan Pakde Karwo saat menyampaikan materi pada Kuliah Umum Mahasiswa Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah Tahun 2014, di Islamic Center Surabaya, Rabu (22/10)..
Dikatakan pula bahwa pendidikan merupakan basis dasar dari perbaikan kualitas segala bidang. Apakah bidang ekonomi ataupun investasi jangka panjang lainnya. Dicontohkan, ada orang yang mengatakan bahwa bekerja itu ibadah. Tidak ada konsep ekonomi yang mengatakan bekerja itu ibadah selain Agama Islam. Didalam istilah psikologi kerja disebut achievement. “Inilah yang membuat Jawa Timur selalu pada posisi lebih baik dari daerah lainnya,” ujarnya.
Untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) di Tahun 2015, Pakde Karwo mengatakan Pemprov. Jatim terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya dengan pengembangan SMK Mini yang terpusat di Pondok Pesantren, semuanya mempunyai konsep estándar yang berlaku di negara ASEAN. Bidang keahlian yang diajarkan antara lain teknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatn, agrobisnis dan agroteknologi.
Program peningkatan kualitas guru madrasah diniyah dengan memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga agar mencapai kualifikasi akademik strata satu, juga merupakan upaya Pemprov. Jatim menangkal masuknya tenaga guru dari luar Indonesia utamanya dari wilayah Negara ASEAN.
Sementara itu dikatakan bahwa tantangan menghadai MEA adalah konektifitas yang rendah, daya saing suplay domestik relatif rendah, kompetensi SDM 70 persen berpendidikan dasar, tingkat persaingan semakin ketat, tuntutan investor asing dan domestik makin tinggi, serta konsumen semakin kritis dan memiliki preferensi.
Untuk mengantisipasi masuknya tenaga kerja dari luar Indonesia, Pemprov. Jatim telah mengeluarkan beberapa perda, antara lain Perda Kesehatan yang mengatur tenaga medis dari luar Indonesia harus menguasai penyakit tropis, dan harus menguasai Bahasa Indonesia serta bahasa daerah. “Kalau tidak demikian negara kita akan diserbu tenaga kerja dari luar,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Biro Administrasi Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Prov. Jatim Drs. Bawon Adhiyitoni, MSi. Mengatakan bahwa kuliah perdana Mahasiswa Program Peningkatan Kualitas Guru Madrasah Diniyah Tahun 2014 merupakan awal dimulainya kuliah bagi mahasiswa angkatan 2014 sekaligus memberikan bekal pengetahuan serta motivasi bagi mahasiswa memasuki dunia kampus.
Mempunyai tujuan antara lain meningkatkan kualitas guru madrasah diniyah agar mencapai kualifikasi akademik S1 dan kompetensi dasar menjadi tenaga pengajar profesional.
Diikuti 1.120 mahasiswa program strata satu. Sebagai pelaksana pendidikan adalah 36 Lembaga Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta di Jawa Timur dan dua lembaga PT. AI Negeri Jember dan Pamekasan. Waktu pelaksanaan pendidikan, ditempuh selama empat tahun atau delapan semester, dimulai tahun ajaran 2014/2015 sampai dengan tahun ajaran 2018/2019. (eri)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru