Surabaya, KabarGress.Com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil meraih laba bersih pada semester I/2014 sebesar Rp1,16 triliun, meningkat 33 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp870 miliar. Untuk pendapatan perseroan semester I/2014 sebesar Rp6,43 triliun, naik 18 persen dari tahun lalu sebesar Rp5,43 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Joko Pramono, mengatakan meningkatnya kinerja keuangan perseroan disebabkan optimalisasi operasional pertambangan dan volume penjualan. “Volume penjualan batubara perseroan pada semester I tahun ini adalah sebesar 8,83 juta ton, meningkat 101 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 8,74 juta ton,” ujarnya, di sela-sela Investor Summit 2014, Kamis (21/8/2014).
Harga rata-rata tertimbang batubara pada periode ini, kata Joko, juga meningkat menjadi Rp 726 ribu per ton, dari sebelumnya Rp 621 ribu per ton. ”Pada semester I perseroan mencatat peningkatan volume produksi sebesar 16 persen menjadi sebesar 7,7 juta ton dari sebelumnya sebesar 6,6 juta ton. Tingkat produksi tersebut dicapai dengan nisbah kupas (strip ratio) penambangan rata-rata sebesar 4,07, lebih rendah dari tahun lalu sebesar 4,21,” terangnya.
Untuk peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarhan pada tahun ini, Joko menjelaskan, kapasitas dari 13 juta ton akan naik jadi 25 juta ton. Pelabuhan ini nantinya pelabuhan bisa disandari dua kapal sekaligus yang masing-masing berkapasitas 80 ribu DWT (panamax) dan 200 ribu DWT.
”Seiring dengan meningkatnya kapasitas pelabuhan maka kapasitas angkutan kereta api tahun ini akan meningkat hingga mencapai 17,9 juta ton. Joko menjelaskan, bakal ada 600 unit gerbong baru tahun ini sehingga perseroan memiliki gerbong yang dapat dioperasikan sebanyak 3.071 unit. Pada 2015 PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah mampu mengangkut batubara perseroan minimal 22 juta ton per tahun,” imbuhnya.
Selanjutnya, proyek pembangunan jalur baru transportasi batubara dengan kereta api oleh anak usaha perseroan, yakni PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) sedang dalam tahap restructuring pada anak usaha persroan PT Bukit Asam Banko. BATR akan mengangkut batubara sebanyak 500 juta ton selama 20 tahun, dengan kapasitas pengangkutan minimal 25 juta ton per tahun.
Mengenai proyek CBM yang berlokasi di wilayah tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan saat ini sedang dalam tahap menyelesaikan pembuatan sumur bor nomor tiga untuk persiapan produksi gas. Cadangan potensial dari proyek tersebut sangat besar, mencapai 0,8 triliun cubic feet (TCF). Pada 2015, proyek tersebut dijadwalkan bakal mulai berproduksi dengan kapasitas 40 MMSCF (milion cubic feet) per hari, atau setara untuk pembangkit PLTG dengan kapasitas 200 MW. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan