Jakarta, KabarGress.Com – Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2014 di Grand Ballroom, The Dharmawangsa, Jakarta. Dalam RUPS Tahunan tersebut, Heri Sunaryadi Direktur Utama KSEI memaparkan beberapa peningkatan kinerja Perusahaan sepanjang tahun 2013 dan program pengembangan layanan jasa yang tengah dilakukan.
Berdasarkan data di KSEI, jumlah Sub Rekening Efek yang tercatat selama setahun terakhir naik sebesar 13,56%% dari 359.333 menjadi 408.045. Kenaikan tersebut sejalan dengan pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) yang meningkat sekitar 13% dari 281.256 pada tahun 2012 menjadi 320.506. Peningkatan kinerja KSEI juga ditandai dengan meningkatnya jumlah Efek yang tercatat di KSEI sebesar 5,66% dari 1.112 di tahun 2012 menjadi 1.175 di tahun 2013.
Meski demikian, dari sisi nilai terjadi penurunan aset yang tercatat di KSEI sebesar 4,91% dari Rp2.762,22 triliun menjadi Rp2.626,35 triliun. Penurunan pada jumlah total aset selain diakibatkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot pada periode Juni – Juli 2013 juga karena adanya penarikan saham scripless menjadi scrip dengan nilai yang cukup besar di bulan September 2013.
Kenaikan turut tercatat pada jumlah pemanfaatan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) oleh investor sepanjang tahun 2013 yang naik sebesar 17,34% dibandingkan tahun 2012. Meski mengalami peningkatan, secara keseluruhan total investor yang memanfaatan Fasilitas AKSes saat ini baru menembus angka 42.000 dan belum mencapai jumlah yang diharapkan. Ditemui selepas RUPS Tahunan, Heri Sunaryadi menyatakan tengah mengupayakan berbagai pengembangan untuk memberikan kemudahan dan alternatif bagi investor untuk melakukan login, sehingga investor dapat lebih mudah melakukan pemantauan portofolio Efek dan dana melalui Fasilitas AKSes.
“Berdasarkan hasil survei Fasilitas AKSes tahun lalu, memang masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi investor untuk memanfaatkan Fasilitas AKSes. Untuk itu, KSEI berupaya memberikan beberapa alternatif agar investor semakin mudah melakukan login dan melakukan pemantauan portofolio Efek dan dananya”.
Heri menambahkan, alternatif untuk login ke Fasilitas AKSes telah diupayakan melalui kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan ATM Bank Pembayaran. Pada awal tahun 2014, KSEI melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan PT Bank Permata Tbk, yang direncanakan akan mulai beroperasi akhir Juni ini. Kerja sama ini juga menandakan dimulainya sinergi antara pasar modal dengan dunia perbankan.
Hal lain yang ditekankan Heri, terkait dengan pengkinian data investor pasar modal Indonesia. “Sebagai lembaga yang memiliki catatan tentang investor pasar modal Indonesia, KSEI hingga saat ini terus berusaha agar data yang tercatat senantiasa terkini dan terbarukan, khususnya untuk mendukung implementasi SID.” Penerapan modul Static Data Investor (SDI) sejak 27 Desember 2013, menjadi langkah awal dalam proses pengkinian data investor. Dengan modul tersebut, pengkinian data dapat dilakukan oleh Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) secara langsung apabila terjadi perubahan data nasabah.
Dalam waktu dekat, Heri menambahkan, diharapkan data nasabah di SDI dapat terhubung dengan data kependudukan milik Departemen Dalam Negeri yang didasarkan pada data e-KTP. “Untuk merealisasikan hal tersebut, beberapa waktu lalu Otoritas Jasa Keuangan telah menandatangani Memorandum of Understanding dengan Kementerian Dalam Negeri untuk pemanfaatan database kependudukan Republik Indonesia. Sebagai tahap awal, database kependudukan akan dimanfaatkan untuk mengefektifkan proses pengkinian data investor yang telah terdaftar dalam modul SDI,” imbuhnya.
Pada RUPS Tahunan tersebut, Heri turut mengemukakan status terbaru pengembangan C-BEST Next Generation, serta Sertifikasi ISO 27001:2005 tentang kebijakan Sistem Keamanan Informasi (SMKI) yang secara resmi telah diserahterimakan pada 28 Februari 2014. Dari segi keuangan, terjadi penurunan sekitar 8% pada jumlah laba komprehensif tahun berjalan yakni dari Rp 137 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 126 miliar di tahun 2013. Namun secara operasional, dari tahun ke tahun KSEI masih mencatatkan kinerja keuangan yang sehat, dengan pertumbuhan rata-rata laba komprehensif sebesar 13% selama 5 tahun terakhir (2009 – 2013). Pertumbuhan positif turut dicatatkan KSEI pada jumlah aset Perusahaan yang mencapai sekitar Rp1 triliun dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 22% selama 5 tahun terakhir (2009 – 2013).
Rapat dipimpin oleh Erry Firmansyah selaku Komisaris Utama, didampingi Rudi Tandjung dan Wiwit Gusnawan selaku Komisaris KSEI dan jajaran Direksi KSEI yakni Heri Sunaryadi (Direktur Utama), Sulistyo Budi (Direktur) dan Margeret M. Tang (Direktur). Dibuka pada pukul 10.24 WIB, RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 5.670 (lima ribu enam ratus tujuh puluh) saham yang memiliki hak suara atau 94,5% dari total pemegang saham perseroan yang memiliki hak suara. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan