06/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Perdana, Untag Surabaya Laksanakan Upacara Hari Pahlawan secara Langsung

Surabaya – Pandemi Covid-19 mengakibatkan dua tahun ke belakang ini Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melaksanakan segala sesuatunya secara virtual, tak terkecuali upacara bendera. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, untuk pertama kalinya Untag Surabaya melangsungkan upacara bendera secara langsung pada Rabu pagi (10/11) di Lapangan Parkir Utara Untag Surabaya. Dengan mengenakan pakaian daerah dan pakaian pejuang, dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Untag Surabaya mengikuti rangkaian upacara dengan khidmat.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA, CPA yang mengenakan pakaian adat Bali, menjadi Inspektur Upacara dan menyampaikan pesan perjuangan pahlawan Indonesia, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Dalam hal ini, kita sebagai masyarakat Indonesia yang juga sebagai penerus bangsa kiranya dapat meneladani dan mengambil nilai-nilai kepahlwanan, serta mencontoh semangat juang para pahlawan.” Ada pula kutipan pidato dari Bung Karno yang disampaikan oleh Prof. Nugroho, “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

Tidak hanya itu, amanat dari Menteri Sosial RI – Tri Rismaharini turut disampaikan oleh Prof. Nugroho yang memaparkan bahwa meski Indonesia mengalami penjajahan panjang dan gagal dalam merebut kemerdekaan, para pendiri bangsa Indonesia tetap membangun identitas bahwa seluruh masyarakat Indonesia bersaudara, sebangsa, dan setanah air. Prof. Nugroho menegaskan, masyarakat Indonesia harus kuat dalam menyatukan bangsa seperti slogan Bhineka Tunggal Ika. “Kita harus lebih maju dari tahun sebelumnya, kita harus buktikan kepada dunia kalau bersama kita bisa meneruskan cita-cita para pahlawan,” ujarnya saat menutup pembacaan amanat Menteri Sosial.

Bendahara YPTA Surabaya – J. Subekti, SH., MM. turut hadir menyampaikan ‘Kilas Sejarah Hari Pahlawan’ dengan mengenakan pakaian pejuang. Dia mengulik kilas balik sejarah hari pahlawan, “Kita harus mengikuti semangat patriotik arek-arek Suroboyo. Tumbuhkan jiwa patriotisme di dada.” Subekti menekankan bahwa jiwa patriotisme ini ditandai dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada tanah air, mempunyai semangat berjuang dan tidak takut untuk berkorban, serta pantang menyarah. “Mudah-mudahan kilasan sejarah ini membakar semangat kita supaya lebih giat dalam berkarya untuk mengisi kemerdekaan dan menyongsong Indonesia maju,” tutup Subekti. (Zak)