07/01/2023

Jadikan yang Terdepan

OPTIMALISASI HIDUP TUMBUHAN DISTAN AJAK PETANI ATASI BLAS POTONG LEHER

Tulungagung , KabarGress.com – Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung ajak kelompok tani atasi penyakit blas leher . Penyakit pegang telah di temukan di desa Wonorejo , Kecamtan Sumbergempol.

Kepala Dinas Pertanian Suprapti di konfirmasi lewat Koordinator pengendali organisme pengganggu tumbuhan ( POPT ) Gatot. R mengatakan :

, ” Penyakit blas atau potong leher telah ditemukan di Desa Wonorejo Kecamatan Sumbergempol. Penyakit tersebut sudah melampau ambang kendali terdapat di dua dusun yaitu dusun Muning dan dusun Bendil ,” kata Gatot , Kamis (5/8/21).

Menurutnya agar supaya penyakit ini sebarannya tidak semakin meluas perlu dilakukan pengendalian. ” Artinya kita di lakukan langkah tegas , untuk kendalikan sebaran penyakit ini terutama terhadap tanaman yang sudah terkena ,” ujarnya

Sebab lanjut Gatot Penyakit blas potong leher bila sudah bermalai sangat berisiko tinggi karena yang diserang tangkai malai atau buahnya. Bila tidak lakukang secara cepat sangat berbahaya bagi tanaman. ” Bila proses pengisian gulir saat keluar bunga bisa gagal panen, ” kata Gatot mengingatkan

Penyakit ini muncul ungkap Gatot disegala umur. Oleh sebab itu perlu antisipasi terutama penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan bisa memacu perkembangan munculnya penyakit blas.

“, Langkah yang baik penggunaan pupuk harus berimbang ada netrogen, pospor atau pospat apa lagi di beri ples unsur mikro yang lain yaitu gizi ,” jelas dia.

Secara umum pupuk diberikan di mulai sebelum tanam, pupuk dasar atau organik, mungikin SP36 dan di saat bersamaan tanam di beri pupuk ponska, Zet A sedikit dan umur dua minggu diberi ponska, urea dan di umur 30 hari diberi sedikit urea.

” Hari ini kita berikan obat pektisida dilarutkan pada air yang di tempatkan di dalam drum, bila petani mau menyemprot tinggal mengambil larutan yang sudah kita siapkan. Kita tidak memberikan bantuan kepetani, akan tetapi, diberikan berupa larutan yang siap di aplikasikan,” tandas Gatot

Harapnya, petani dapat mengkondisikan kelompok petani semaksimal mungkin, artinya semua kegiatan ada rencana maupun persiapan dapat di musyawarahkan bersama.

Mengingat saat musim gadu atau musim tanaman kedua, biasanya petani saling tarek ulur jenis tanaman yang mau di tanam tepatnya april dan juli.

Di musim kemarau petani spekulasi tinggi cendrung menanam tanaman komersial misalkan melon, brambang, lombok tanpa memperhatikan kondisi lahan kelompok.

Bila tidak terpetakan proses pengairan bisa sulit, karena padi maupun non padi boleh di tanam, sehingga menimbulkan tidak baik, harapnya sebelum tanam di musyawarahkan, kalau toh padi paritasnya apa, sebab dalam satu hamparan ada perbedaan paritas yang umurnya tidak sama bisa memicu hama atau penyakit lain.

” Apapun keluhannya tetap terbuka guyub rukun selalu kebersamaan dan pertanian siap melayani secara teknis untuk keberhasilan budidaya tanaman, ” imbuhnya ( Adn )