07/01/2023

Jadikan yang Terdepan

Untag Surabaya Tuan Rumah Peresmian Lukisan Bung Karno dan Marhaen

Surabaya, kabargress.com – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjadi tuan rumah dalam ‘Syukuran Lukisan Pertama untuk Institut Marhaen dan Bandung Bersejarah’.

Kegiatan pada Selasa, (06/04/21) ini bertempat di Plaza Proklamasi Gedung Graha Wiyata lantai 1 dan dihadiri oleh Walikota Surabaya-Eri Cahyadi, S.T., M.T., Ketua DPRD Kota Surabaya-Adi Sutarwijono, Pembina YPTA Surabaya-Drs. H. Bambang Dwi Hartono, M.Pd. beserta pejabat struktural Untag Surabaya.

Lukisan tentang inspirasi gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia demi kesejahteraan bangsa Indonesia. Kegiatan ini diinisiasi oleh Institut Marhaen yang bertujuan untuk melestarikan sejarah dan mensosialisasikan ajaran Bung Karno.

Walikota Surabaya- Eri Cahyadi, S.T., M.T. mengapresiasi lukisan karya Sudiyanto Pandji Wiryoatmodjo, “Melukis ini sangat sulit karena melukis Bung Karno butuh ketulusan hati dan menunjukkan kecerdasan superior sebagai bapak bangsa.”

Alumni Magister Teknik Sipil Untag Surabaya ini berharap warga Kota Surabaya bisa mewarisi keikhlasan Bung Karno dalam memimpin.

“Ceritanya ada Kang Marhaen yang memberi inspirasi kepada Bung Karno sehingga menamakan Teori Perjuangan Anti Kemiskinan (teori perjuangan kemerdekaannya) Marheinisme.” cerita Nuniek Silalahi, S.S., M.Pd. yang juga selaku Ketua Pelaksana.

Lebih lanjut Nuniek memaparkan, “Dia ini (Kang Marhaen) sebagai rakyat Indonesia yang miskin padahal punya sawah, punya sapi, punya cangkul. Tapi miskin, karena dimiskinkan oleh sistem penjajahan. Oleh karena itu penjajahannya harus diberhentikan.”

Hal senada disampaikan oleh Drs. Jacobus Kamarlo Mayongpadang, “Lukisan ini penting karena menggambarkan titik awal pergerakan kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan dimulai dari tengah sawah, pada pertemuan (dengan Kang Marhaen) itu Bung Karno memutuskan Indonesia harus merdeka.”

Esensi kemerdekaan Indonesia, untuk meningkatkan taraf hidup orang Indonesia, “Karena Bung Karno tidak tahan melihat nasib orang di sawah, membantu Marhaen untuk meningkatkan taraf hidupnya. Inilah esensi kemerdekaan.” imbuh seorang pendiri Institut Marhaen. (ZAK)