Surabaya KabarGress.Com– Komisi D DPRD Surabaya meminta para jurnalis ke luar ruangan saat dengar pendapat dengan Bagian Bina Program pemkot Surabyaa dan BPJS Ketenagakerjaan Surabaya. Ketua Komisi D, Agustin Poliana, usai dengar pendapat mengungkapkan, permintaannya agar para jurnalis tak mengikuti rapat tertutup atas permintaan Kepala Bagian Bina program Pemkot Surabaya, Dedi Irianto.
“Sebenarnya tak tertutup, Cuma Bagian Bina program minta tertutup,” ungkapnya. Selasa (24/10/2017).
Ia mengaku, alasan rapat dilaksanakan tertutup, sebab agendanya menyangkut keberadaan tenaga Out Sourcing. Pasalnya, merea direkrut lewat proses pengadaan barang dan jasa. Persoalan lainnya, menyangkut ketidaksesuaian data kepesertaan BPJS ketenaga kerjaan.
“Dari sekitar 17.800 orang, sebagian belum menerima kartu BPJS,” ujarnya.
Agustin mengurai, sebanyak 17.800 peserta BPJS tersebut, sebanyak 14.000 berada di organisasi pemerintah daerah dan sisanya adalah tenaga pengajar di SD dan SMP. Ia berharap, semua tenaga kerja baik formal maupun non formal tercover seluruhnya, karena menyangkut keselamatan.
“Mereka rata-rata kan bekerja naik motor, jadi rentan bahaya, Jika sampai sekarang belum terima kartunya kan disayangkan,” ucapnya.
Padahal menurutnya, seluruh biaya BPJS sudah ditanggung pemerintah kota. Agustin mengharapkan, 7 hari setelah premi BPJS dibayarkan, kartunya sudha diterima yang bersangkutan.
“Jadi aman, kalau ada apa-apabisa langsung klaim,” tegasnya.
Agustin mengatakan, untuk menyelesaikan persoalan perbedaan data, pihaknya meminta BPJS melakukan sinkronisasi dengan Bagian Bina Program, karena tenaga kontrak ada yang berlangsung selama 3- 6 bulan. (tur)
More Stories
Penetapan Perubahan Izin Usaha Bank Umum Menjadi Izin Usaha Bank Perkreditan Rakyat
Smartfren Sukses Antisipasi Peningkatan Traffic Natal dan Tahun Baru 2023 di Jawa Timur
PENGUATAN KELAMBAGAAN KPPU SUDAH SANGAT URGENT