09/06/2025

Jadikan yang Terdepan

DESA SENTOL SUPORT INFRASTRUKTUR UNTUK PENINGKATAN PERTANIAN DAN AKSES MASYARAKAT

KabarGress.com – Desa Sentol, Kecamatan Tanggulangin, terus mengupayakan peningkatan infrastruktur untuk mendukung pertanian dan kesejahteraan warganya. Dua proyek utama yang menjadi fokus adalah pembangunan jalan penghubung antara Desa Plumbon Porong – Sentol dan normalisasi avor Jatianom. Kedua proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah utama yang dihadapi petani desa, yakni akses terbatas dan pengairan yang tidak optimal. Erat kaitannya dua kondisi tersebut menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Desa Sentol .

” Kondisi ini sempat saya usulkan ke Musrenbang Kecamatan. Namun karena jalan dan normalisasi dam afour butuh anggaran besar ,tidak mungkin bisa di cover lewat desa , maka saya usulkan gunakan anggaran APBD dan APBN ,” Ujar Solekhudin mendampingi Kepala desa Sentol Akhmad Yani , di balai desa , Rabu siang , (22/1/2025)

Pembangunan jalan yang menghubungkan Desa Plumbon Porong – Sentol menjadi prioritas bagi Desa Sentol . Dua PR itu kemudian diusulkan ke Musrenbang Kecamatan Tanggulangin selama tiga tahun berturut-turut. ” Semoga tahun 2025 di respon cepat oleh Kabupaten Sidoarjo dan BPWS Brantas Kementerian Sumber Daya Air ,” harap Solekhudin

Menurutnya jalan Plumbon – Sentol akan mempermudah petani untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar, sekaligus membuka akses bagi masyarakat untuk memperoleh layanan dan kebutuhan dasar yang lebih baik. Sekretaris Desa Sentol, Solehudin, lebih lanjut menyatakan, “Pembangunan jalan ini sangat penting untuk mendukung aktivitas ekonomi, terutama bagi petani. Dengan jalan yang lebih baik, distribusi hasil pertanian akan lebih lancar dan mengurangi biaya transportasi.”

Selama ini, warga Desa Sentol kesulitan mengakses pasar dan fasilitas lain karena kondisi jalan yang rusak dan tidak memadai. Pembangunan jalan usaha tani yang diusulkan melalui dana desa ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan warga, dan mengurangi kerugian petani akibat keterlambatan pengiriman produk pertanian.

Solekhudin lebih lanjut mengungkapkan salah satu masalah terbesar yang dihadapi Desa Sentol adalah pendangkalan afor Jatianom yang menghambat aliran air irigasi ke lahan pertanian. Avor yang terletak di sisi selatan secara administrasi masuk wilayah Kabupaten Sidoarjo kini dipenuhi oleh enceng gondok sehingga mengalami pendangkalan . ” Pendangkalan akibat Enceng gondok dan sedimentasi menyebabkan fungsi pengairan tidak maksimal ,” tambah Sekretaris desa Sentol low profile , seraya menambahkan bahwa Normalisasi afor menjadi langkah penting untuk mengatasi masalah ini dan memastikan pasokan air yang cukup bagi lahan pertanian seluas 135 hektar kesulitan suplay air

Kepala Desa Sentol, Akhmad Yani, menambahkan , “Saat ini, afor Jatianom tidak dapat mengalirkan air dengan baik karena dangkal dan tersumbat. Ini berdampak langsung pada produktivitas pertanian kami. Petani hanya bisa panen sekali dalam setahun. Jika normalisasi afor ini terlaksana, kami berharap bisa memperbaiki irigasi dan meningkatkan hasil pertanian.”

Normalisasi avor Jatianom diharapkan dapat meningkatkan kapasitas saluran air, sehingga petani dapat melakukan panen dua kali dalam setahun, yang akan signifikan dalam meningkatkan pendapatan mereka. Proyek ini menjadi vital untuk mendukung keberlanjutan pertanian di Desa Sentol.

Sementara kolaborasi Mewujudkan Infrastruktur Desa yang Mandiri pemerintah Desa Sentol berkomitmen menggunakan anggaran desa seefisien mungkin dalam mendukung kedua proyek ini. Dengan dana desa dialokasikan mengcover pembangunan jalan usaha tani, diharapkan jalan yang memadai akan segera terwujud, memperlancar akses para petani, dan membuka peluang ekonomi lebih besar bagi masyarakat desa.

Solekhudin menegaskan, “Selain pembangunan jalan dan normalisasi afor, kami juga fokus pada pendampingan petani agar mereka dapat memaksimalkan hasil pertanian dengan lebih efektif.” Pemerintah desa berharap dengan infrastruktur yang lebih baik, perekonomian desa akan semakin berkembang, dan kualitas hidup masyarakat akan meningkat.

Pembangunan jalan dan normalisasi afor ini menjadi langkah konkret untuk mengatasi tantangan infrastruktur yang dihadapi Desa Sentol. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan alokasi dana desa, kedua proyek ini diyakini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kemajuan desa. Melalui upaya ini, Desa Sentol bertekad menciptakan desa yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing, dengan infrastruktur yang mendukung produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

OPTIMALKAN DANA DESA

Sementara itu terkait penggunaan dana desa pada 2025 akan difokuskan pada ketahanan pangan sebesar 20 persen dan peningkatan layanan kesehatan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo. Ketahanan pangan kesehatan ungkap Solehudin bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui penyediaan layanan kesehatan yang lebih baik dan memastikan ketahanan pangan yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Setiap kegiatan anggaran akan mengikuti mekanisme yang ditetapkan dalam APBD desa, serta petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang berlaku, guna memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.

Dan dalam kerangka mendukung sektor kesehatan, dana desa di alokasikan berbagai program mendesak, terutama berkaitan penanggulangan bencana alam. Dalam konteks musibah seperti banjir, dana desa akan lebih difokuskan pada kegiatan tanggap darurat yang bersifat ringan, seperti pembagian salep kulit untuk korban dan pembelian peralatan, seperti mesin gergaji, untuk menangani pohon tumbang yang menghalangi jalan atau merusak fasilitas desa.

Meskipun demikian, anggaran kesehatan tetap menjadi prioritas utama, guna memastikan bahwa masyarakat desa memiliki akses ke layanan medis yang layak. Untuk tata kelola dana desa sendiri RPJMDes dan RPKDesa, dilaksanakan terbuka dan dapat diakses publik, menjadi pedoman utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program desa. Di anggaran i tahun 2025, fokus pembangunan infrastruktur diarahkan pada peningkatan aksesibilitas dan penguatan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah agraris seperti Sentul.

Fokus program unggulan pembangunan dan perbaikan jalan usaha tani dan normalisasi saluran irigasi pertanian yang merupakan agenda kegiatan rutin tahunan menjelang musim tanam . Selain itu pembangunan jalan usaha diharapkan nantinya bisa mempermudah akses petani ke pasar serta meningkatkan efisiensi distribusi hasil pertanian. Dengan infrastruktur yang baik diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada perekonomian desa secara keseluruhan.

Pentingnya pengelolaan dana desa yang tepat sasaran dan transparan akan semakin mendukung keberlanjutan pembangunan desa. Alokasi dana yang jelas untuk sektor-sektor prioritas, masyarakat desa dapat merasakan manfaat langsung dari program-program yang ada. Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan juga menjadi kunci keberhasilan program pembangunan desa Sentol . ( Ery)