Surabaya, kabargress.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meluncurkan program penguatan modal bagi UMKM Baznas se-Jatim di Grand Swiss-belhotel Darmo Surabaya, Kamis (19/09/24).
Acara ini ditandai dengan penyerahan simbolis oleh Pj Gubernur Adhy didampingi Ketua Baznas Jatim KH. Ali Maschan Moesa kepada lima perwakilan penerima program yang dilanjutkan dengan pemukulan gong.
Pj Gubernur Adhy menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Jatim yang telah membantu pemerintah dalam penanganan kemiskinan di Jawa Timur. Baznas Jatim dianggap sebagai mitra strategis Pemprov Jatim dalam upaya pemberdayaan masyarakat khususnya UMKM.
“Salah satu strategi atau kebijakan dalam upaya pengurangan kemiskinan adalah bagaimana kita mendorong peningkatan penghasilan atau pendapatan bagi masyarakat miskin. Namun, selain itu juga dengan pemberian bantuan yang sifatnya ekonomis produktif baik berupa akses permodalan maupun bantuan alat produksi,” kata Adhy.
“Untuk itu, program penguatan modal bagi UMKM yang dilakukan Baznas Jatim ini, sejalan dengan upaya Pemprov Jatim dalam peningkatan pendapatan masyarakat serta memperkuat akses permodalan terutama bagi UMKM. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan,” imbuhnya.
Menurut Adhy penguatan permodalan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan bagi warga miskin. Selain itu, pendampingan dan pelatihan bagi sektor UMKM juga penting. Apalagi sektor koperasi dan UMKM Jatim berkontribusi sebesar 59,18% terhadap PDRB Jatim tahun 2023.
“Bantuan modal bagi warga miskin juga perlu ada pendampingan. Sehingga orang miskin memiliki pengalaman, keahlian terhadap apa yang dikerjakan,” katanya.
Selain bantuan modal usaha, Adhy menekankan pentingnya perbaikan kebutuhan dasar seperti akses pangan, kesehatan, dan pendidikan bagi masyarakat miskin. Pendidikan yang memadai akan berdampak pada masa depan mereka. Menciptakan lapangan kerja serta pembentukan jaring pengaman sosial untuk melindungi yang rentan juga dianggap penting.
“Strategi atau kebijakan penanganan kemiskinan di Jatim sudah on the track. Mulai dari kesehatan, pendidikan gratis ada program PKH plus. Semua ini berdampak signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan ekstrim kita,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jatim KH. Ali Maschan Moesa menyampaikan, bantuan modal usaha yang diberikan berupa uang tunai dan peralatan usaha. Baznas Jatim juga memberikan beasiswa kepada siswa 1.000 siswa SMA dengan total bantuan sebesar Rp1 miliar.
“Besarannya pun beragam, hari ini misalnya kita serahkan secara simbolik ke UMKM z-auto berupa seperangkat peralatan bengkel/otomotif senilai Rp20 juta dan ke UMKM z-chicken berupa gerobak dan perabotan daging senilai Rp9 juta. Untuk beasiswa, Per siswa diberikan uang tunai senilai Rp1 juta per tahun,” pungkasnya. (Ci)
More Stories
Disbudpar Jatim Gelar Festival Wisata Mancing Jawa Timur di Kolam Pancing Mega Prima Fishing Sidoarjo
Jatim Dikunjungi 36 Negara, Saksikan Pilkada Serentak 2024
Menag Nasaruddin Ajak Jemaah Umrah Doakan Indonesia dan Palestina