Surabaya, Kabargress.com – Komisi A DPRD Kota Surabaya menggelar rapat dengar pendapat (Hearing) membahas antisipasi dan penanganan covid-19 varian baru omicron di surabaya
Rapat tersebut mengundang berbagai pihak, diantaranya Dinas Kesehatan, Gugus Tugas Covid-19 dan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya.
Ketua Komisi A Pertiwi Ayu Krishna mengatakan, pada dasarnya jangan memberikan sanksi rupiah dalam penanganan covid-19
“Paling tidak disana kita punya dana penanganan covid-19 bahkan dari pusat juga ada,” ujarnya ditemui usai rapat Rabu (23/02/2022).
Dana penanganan itu, menurut Politisi Golkar ini, kalau bisa dijalankan dengan baik untuk mencegah covid-19 omicron
Selain itu, kata Ayu, warga surabaya juga harus jemput bola menerima vaksin ke 3 booster.
“Untuk swab anti gen kalau bisa jangan sampai mahal,” tuturnya
Karena menurutnya, tidak semua orang memiliki cukup uang terlebih dalam aktifitas yang tinggi seperti masyarakat menengah kebawah yang berjualan di lingkungannya.
“Kalau mereka sering sering tes swab antig gen dengan biaya sendiri kan berat,” katanya
Sehingga, pihaknya mengingatkan gugus covid-19, Dinas maupun Pemkot mau tidak mau harus membantu warga masyarakat
“Itu untuk menekan penyebaran omicron di surabaya dan tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes),” tutur Ayu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukrisna menyampaikan, pihaknya sudah lama bergelut dengan pandemi sejak 2020 hingga sekarang yang hampir dua tahun
“Untuk tahun ini varian baru omicron ini,” ujarnya
Seperti yang disampaikan oleh Presiden, Kemenkes, kata Nanik, semuanya sudah disampaikan
“Kita upaya utama memang 2 yang harus kita lakukan yakni prokes dan vaksinasi,” terangnya
Untuk prokes, menurut Nanik berupaya untuk diperkuat mengupayakan kegiatan masif berkolaborasi dengan BPBD
“Juga teman teman Satgas Covid setiap kelurahan dan kecamatan kita masifkan protokol kesehatan,” tegasnya
Selain itu, pihkanya juga mengupayakan intensifkan pelaksanaan vaksin booster di masyarakat
“Karena maupun kita harus perkuat daya tahan tubuh masyarakat,” katanya
Untuk kenaikan kasus, Nanik mengaku memang seriap harinya ada peningkatan tetapi satu dua hari ini ada penurunan walaupun sedikit.
“Kita berharap bisa segera turun upaya upaya jentik kita butuh dan kerjasama masyarakat tetap menjaga prokes,” pungkasnya. (ZAK)
More Stories
Badilum Pembinaan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri di Wilayah Jawa Timur
Dahlan Iskan Hadir Sarasehan Interaktif Ditjen Badilum
Indonesia – PEA Tegaskan Kerjasama Transformasi Energi Berkelanjutan