Surabaya, 14 Desember. PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) terus tunjukkan komitmennya dalam mewujudkan peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bawean yang baru saja diresmikan pada pada Selasa (14/12) secara daring. PLTS Bawean ini memiliki kapasitas 408 kWp (PLTS) dan kapasitas baterai 1.300 kWh.
Pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ini sudah menjadi komitmen Indonesia memasuki era transisi energi menuju energi hijau untuk melaksanakan Paris Agreement yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia menetapkan target bauran energi baru terbarukan minimal 23% dari konsumsi energi pada 2025. Dan pada tahun 2050, target tersebut akan ditingkatkan menjadi 30%.
Pada peresmian tersebut, Direktur Utama PT PJB, Gong Matua Hasibuan, menyampaikan harapannya, “Capaian PJB dalam pengembangan PLTS Bawean dapat dijadikan sebagai Pilot Project pengembangan Pembangkit Hybrid antara PLTS dengan Pembangkit Fosil di kepulauan seluruh Indonesia ke depannya. Dengan pencapaian ini PJB semakin optimis dapat berkontribusi terhadap pencapaian bauran EBT sebesar 23% hingga tahun 2025 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah”
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM memiliki tiga agenda besar dalam menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat Indonesia. Pertama, penuntasan 100% rasio elektrifikasi di tahun 2022. Hingga kuartal I tahun 2021, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,28 persen dengan rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59 persen. Selain hal tersebut, pemerintah akan mendorong peningkatan mutu pelayanan dan juga rasio desa berlistrik.
Tiga hal ini akan menjadi komponen utama dalam Program Indonesia Terang. Guna memenuhi target tersebut, terdapat sejumlah strategi yang disiapkan pemerintah bersama PLN. Salah satu strategi tersebut adalah pembangunan pembangkit EBT berbasis potensi setempat untuk kelompok masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau. PLTS Bawean adalah salah satu produk nyata yang dihasilkan oleh PJB dalam mendukung hal tersebut.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bali Madura PT PLN (Persero), Haryanto W.S juga mengapresiasi pencapaian PJB saat ini. “PJB sebagai bagian dari PLN tentunya mempunyai peran serta yang luar biasa dalam pengembangan energi berbasis EBT di Indonesia. PJB dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki dalam bidang renewable energy, tentunya PJB akan mampu untuk mengemban tugas besar dari PLN dan Pemerintah dalam menghijaukan energi listrik di Indonesia”.
PLTS Photovoltaic seperti PLTS Bawean sendiri merupakan salah satu teknologi yang paling menjanjikan untuk menghasilkan energi listrik yang ekonomis, bersih dan sustainable saat ini. Tidak hanya itu, energi Photovoltaic ideal untuk meningkatkan bauran energi nasional karena sifatnya yang dapat dengan mudah dibangun dan pengembangannya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan dengan teknologi lainnya.
Sebagai perusahaan pembangkit terdepan di Indonesia, PJB sebelumnya telah berhasil membangun PLTS Photovoltaic dengan kapasitas 1 Megawatt peak (MWp) di area PLTA Cirata yang didesain khusus untuk tujuan penelitian sebagai pengayaan pengetahuan dan pengalaman PJB dalam pengoperasian PLTS skala besar di Indonesia.
Selain pembangunan PLTS Photovoltaic di Cirata dan Bawean, PT PJB juga mulai mengembangkan pembangunan PLTS Terapung Cirata berkapasitas 145 MWac yang berlokasi di Waduk PLTA Cirata bermitra dengan Masdar. Proyek ini direncanakan akan terkoneksi dengan Sistem Jawa-Bali 150 kV dan dapat beroperasi pada akhir tahun 2022. Pada Agustus 2021, proyek ini telah mencapai tahapan financial close dengan nilai investasi USD 140 Juta. (*/Ro)
More Stories
Pemerintah Resmi Umumkan Pilkada Serentak 27 November Libur Nasional
HUT Humas Polri, Kadiv Humas Apresiasi Berangkatkan Personel dan Media Ibadah Umroh
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa