Niagahoster, 13 Desember 2021 – Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 di Indonesia membuat banyak sektor lesu. Tidak sedikit pula orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja dan mencoba peruntungan dengan membuka usaha sendiri dan mempromosikannya menggunakan banyak platform media sosial. Beberapa juga menjadi reseller atau dropshipper sebelum kemudian terjun ke bisnis online di media sosial atau marketplace.
Selain beberapa jenis bisnis online tersebut, ada jenis bisnis online lain yang bahkan hanya membutuhkan modal media sosial. Bisnis tersebut adalah bisnis afiliasi. Bisnis afiliasi adalah salah satu strategi marketing dengan menjualkan produk milik suatu perusahaan atau orang lain ke audiens media sosial kita. Jika berhasil, pelaku bisnis afiliasi atau afiliator akan mendapatkan komisi dari pemilik produk.
Menurut Awanda Muthia Sari, Affiliate Account Specialist Niagahoster, bisnis afiliasi adalah bisnis yang nyaris tanpa modal. Afiliator tidak perlu membeli produk yang akan dipromosikan, tidak perlu terpaku dengan jam kerja, juga tidak perlu harus pergi ke suatu tempat untuk bekerja. “Bahkan bisa dilakukan sambil rebahan aja. Senyamannya afiliator,” ujarnya.
Saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan affiliate marketing dan merekrut orang lain sebagai afiliator dengan komisi yang cukup besar. Tidak heran jika kemudian bisnis afiliasi dikatakan sebagai bisnis yang menjanjikan di era digital dan di masa pandemi ini, karena bisnis afiliasi bisa menjadi sumber pendapatan alternatif yang cukup menguntungkan dan mudah dilakukan.
Yang dibutuhkan hanyalah akun media sosial atau website untuk memposting konten promosi produk dan link referral atau kode promo yang disediakan oleh perusahaan pemilik produk. “Ketika ada yang membeli produk menggunakan link referral atau kode promo yang ada di konten milik afiliator, afiliator itu akan mendapatkan komisi sesuai kesepakatan dengan perusahaan pemilik produk,” jelas Awanda.
Keuntungan lain menjadi afiliator adalah ketika terjadi masalah atau keluhan terhadap produk yang dijual, afiliator tidak harus ikut menanggung akibatnya. Afiliator bisa mengarahkan komplain langsung ke pemilik produk karena afiliator hanya seperti tangan yang mempromosikan atau merekomendasikan produk tersebut pada pelanggan.
Pahami Produk dan Sesuaikan dengan Target Audiens
Tentunya ada hal yang harus diperhatikan sebelum terjun ke bisnis afiliasi. Yaitu, sesuaikan produk yang dijual dengan target audiens, atau sesuaikan dengan platform media sosial yang kita gunakan. Jangan sampai target audiens atau platform yang kita gunakan tidak sesuai dengan produk yang kita jual, sehingga tidak mencapai target pasar.
“Misalnya afiliator produk baju bayi punya beberapa platform media sosial, nah dia harus menentukan platform mana yang paling tepat. Tidak mungkin kan promosi baju bayi di LinkedIn. Jadi harus tahu platform apa yang cocok dan seperti apa karakteristik audiens media sosial kita,” jelasnya.
Afiliator bisa mencari insight di masing-masing media sosial dan mencari waktu yang tepat untuk mengunggah konten di setiap platform karena setiap media sosial pasti memiliki keunikan masing-masing yang bisa dimanfaatkan dengan baik.
Awanda melanjutkan, afiliator juga harus memahami produk yang akan dijualnya dengan baik. Jika afiliator tidak memahami produk yang dijual, bagaimana afiliator akan meyakinkan orang lain yang menjadi target pasar. Kemudian, lebih baik jika fokus pada satu produk terlebih dahulu. Promosikan dengan konsisten menggunakan beberapa strategi atau metode. Jika satu metode masih belum berhasil, gunakan metode atau strategi lain yang bisa lebih menarik perhatian.
Niagahoster Cairkan 16 Miliar untuk Afiliator
Salah satu perusahaan yang menerapkan program afiliasi adalah Niagahoster. Sampai saat ini, Niagahoster sudah memiliki lebih dari 2.000 afiliator dan sudah mencairkan dana sebesar 16 miliar rupiah untuk para afiliator.
Awanda menjelaskan, program afiliasi di Niagahoster kurang lebih sama dengan program afiliasi di perusahaan lain. Program ini juga terbuka untuk semua orang, dengan komisi hingga 70%. “Intinya dengan program afiliasi ini kita ingin semua orang untung bareng sama kita. Jadi komisinya besar dan cara bergabungnya juga gampang banget,” katanya.
Ada 5 produk yang bisa dipromosikan oleh afiliator Niagahoster, yaitu produk Unlimited Hosting yang paling banyak dicari dan dibeli oleh pelanggan Niagahoster, adapula Cloud Hosting dan Mail Hosting. Tiga produk tersebut memberikan komisi 70% untuk afiliator. Sedangkan Website Instan dan Managed WordPress memberikan komisi 50% jika produknya terjual.
“Bayangin aja rata-rata harga produk sekitar 500ribu-1juta. Jika berhasil menjual hingga senilai 1juta, 700ribunya jadi milik afiliator,” ungkap Awanda.
Menjadi afiliator Niagahoster pun tidak perlu khawatir. Karena jika ada pembeli yang komplain, afiliator hanya perlu mengarahkan ke customer service yang tersedia selama 24 jam. Produk Niagahoster juga memiliki banyak keunggulan karena menggunakan data center tier 4 yang uptimenya sampai 99,99%. Selain itu juga ada garansi uang kembali untuk 30 hari pertama jika pelanggan merasa kurang puas.
“Jadi, daripada media sosial atau websitenya cuma untuk posting biasa, kenapa nggak dimaksimalkan sekalian untuk menjadi pendapatan pasif yang menjanjikan dengan bergabung di program afiliasi suatu perusahaan,” tutup Awanda. (*/Ro)
More Stories
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
KPU Jatim dan FJPI Gelar Sosialisasi Pentingnya Pemilih Perempuan Menggunakan Hak Suara