24/11/2024

Jadikan yang Terdepan

Bank Jatim Jawab Tantangan Selama Pandemi dengan Kinerja yang Positif

Surabaya – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim melaksanakan Public Expose guna memaparkan kinerja perusahaan sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi bagi Perusahaan Publik yang sudah  tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kegiatan dilaksanakan secara virtual bertempat  di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya (07/09/2021). 

Selain sebagai bentuk kewajiban perusahaan dalam menyampaikan keterbukaan informasi kepada masyarakat secara teratur dan berkala, kegiatan Public Expose ini  juga merupakan kesempatan bagi bank jatim untuk menjelaskan kepada publik seputar  aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan. Pemaparan tersebut nantinya juga dapat digunakan oleh para investor sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi. 

Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim mengatakan bahwa pandemi yang telah berjalan selama kurang lebih 2 tahun ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mengalami kontraksi. Namun  Indonesia berhasil keluar dari kondisi tersebut dan mulai mengalami pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2021. Berdasarkan data statistik, pertumbuhan ekonomi  Indonesia mulai membaik pada semester I 2021, begitu pula dengan pertumbuhan  ekonomi Jawa Timur yang berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,05% (YoY). 

“Bank Jatim menjawab tantangan selama pandemi dengan menunjukkan kinerja yang  positif dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on  Year/YoY). Berdasarkan kinerja Juni 2021, aset bankjatim tercatat Rp. 95,48 triliun  atau tumbuh 26,90%, laba sebelum pajak bankjatim tembus Rp. 1,04 Triliun atau tumbuh 5,56% (YoY) sedangkan laba bersih bankjatim tercatat Rp. 803 Miliar atau  tumbuh 4,32%. Selama semester I 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim mencatatkan pertumbuhan 27,36% (YoY) yaitu sebesar Rp. 81,52 triliun,” urainya.

Meskipun masih di tengah-tengah pandemi, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan  pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 8,72% (YoY) atau sebesar  Rp. 42,60 triliun. 

“Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi  yaitu tumbuh 14,62% (YoY) atau tercatat Rp. 7,25 Triliun. Diikuti oleh pertumbuhan  kredit komersial yang tumbuh 13,39% atau tercatat Rp. 10,63 Triliun dan kredit di sektor  konsumsi yang tumbuh 5,26% atau tercatat Rp. 24,72 Triliun,” jelasnya. 

Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Juni 2021 antara lain Return on Equity  (ROE) sebesar 18,54%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06%, dan Return On Asset (ROA) 2,31%. Selama pandemi, Bank Jatim juga aktif berpartisipasi dalam  mendukung program yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit.  Sampai dengan Juni 2021, bankjatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar  Rp. 2,56 Triliun atau 6,02% dari total penyaluran kredit Bank Jatim.

“Pandemi Covid-19 yang melanda dunia menjadi salah satu tantangan terberat yang  dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, tidak terkecuali industri  perbankan. Namun demikian pertumbuhan di atas menegaskan bahwa situasi Covid-19  tidak menjadi kendala yang signifikan bagi Bank Jatim, melainkan suatu tantangan dan  peluang yang harus dihadapi. Bank Jatim bersyukur masih mampu memberikan kinerja  yang positif, khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur.” papar Busrul Iman.

Selama pandemi, Busrul Iman fokus pada peningkatan transformasi Digital Banking. JConnect yang merupakan branding digital banking Bank Jatim menjadi salah satu  komitmen Bank Jatim untuk menghubungkan semua kebutuhan dan kemudahan akan  akses layanan perbankan. JConnect hadir untuk memperkuat 3 (tiga) pilar penting  yang saat ini terus dikembangkan oleh Bank Jatim, antara lain pilar Pemerintah Daerah  & ASN, UMKM, serta Masyarakat Umum. 

“Dengan kata lain, bankjatim berkomitmen  untuk hadir dan terus mengembangkan inovasi layanan digital perbankan kepada tiga  pilar penting tersebut,” tegasnya.

Sebagai Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat serta sebagai upaya membantu  penanggulangan dampak pandemi Covid-19, Bank Jatim menyalurkan Corporate Social  Responsibility (CSR) dan bantuan khususnya di bidang kesehatan. Beberapa sarana kesehatan seperti bantuan mobil PCR, Ambulan, Ventilator, masker medis, APD, alat  rapid test dan masih banyak lainnya menjadi bentuk CSR yang disalurkan Bank Jatim selama pandemi. 


Bank Jatim menjawab tantangan dalam melayani masyarakat dengan terus  menghadirkan inovasi – inovasi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di masa pandemi. Saat ini Bank Jatim telah memiliki beberapa fasilitas layanan berbasis aplikasi mobile, dimana nasabah dapat tetap bertransaksi tanpa harus datang ke kantor  cabang. Salah satu contohnya adalah JConnect mobile, fitur-fitur pada aplikasi ini  selalu diperbarui sehingga lebih memudahkan nasabah Bank Jatim dalam bertransaksi  keuangan dimanapun dan kapanpun berada. Bank Jatim juga memiliki fasilitas lain seperti JConnect e-loan dan JConnect e-kmg, dengan cukup dirumah saja, nasabah dapat tetap menikmati layanan pembiayaan dari bank jatim.

Bank Jatim yang merupakan “bank” nya masyarakat Jawa Timur, saat ini komposisi  kepemilikan saham mayoritas adalah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan kepemilikan saham 51,13 % dan 28,35 % dimiliki Pemda Kota/Kab di Jawa Timur. Sejak melakukan IPO pada tahun 2012 lalu, saat ini jumlah investor naik 859% yang  didominasi oleh investor individual lokal. Pembagian dividen per lembar juga terus  mengalami kenaikan setiap tahunnya. 

“Pembagian Dividen Tahunan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah juga merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli  Daerah (PAD). Dengan demikian, partisipasi masyarakat Jawa Timur dalam  menggunakan produk, layanan, serta fasilitas bankjatim memiliki peran penting dalam  peningkatan perekonomian di Jawa Timur. Kini saatnya anda menjadi ikut mengambil  peran dalam mewujudkan Jawa Timur yang Sejahtera,” pungkas Busrul Iman. (Ro)