- Dinas Perura, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jatim MoU dengan Unesa
Surabaya, KabarGRESS.com – Melihat kondisi pelaku pembangunan di dunia konstruksi dewasa ini, maka perlu inovasi dan kolaborasi untuk menyusun program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang konstruksi. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, Ir. Baju Trihaksoro, MM, saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman yang menandai kerjasama antara Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (19/8/2020).
Dijelaskan, berdasarkan data dari Kementerian PUPR bahwa dalam distribusi tenaga kerja konstruksi, hingga saat ini masih didominasi oleh tenaga kerja yang tidak terampil dengan persentase mencapai 70,4 persen dengan latar belakang pendidikan SD sebanyak 46,9 persen dan SMP sebanyak 24,5 persen. Sedangkan sisanya, tenaga konstruksi terampil sebanyak 23,6 persen dan tenaga ahli 5 persen. Dari total jumlah tenaga kerja konstruksi yang terampil dan ahli, hanya 10 persen tenaga kerja yang bersertifikat.
Menurut Baju, terbitnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yang mewajibkan kepada semua pihak yang bekerja di bidang jasa konstruksi harus memiliki kompetensi kerja yang dapat dibangun sejak masa pendidikan. Kompetensi yang sesuai dengan dunia usaha dan industri diperlukan agar usai masa didik, para tenaga kerja ini mampu langsung berkarya dalam dunia kerja.
Selanjutnya pada pasal 7 UU No. 2 tahun 2017, bahwa berdasarkan Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi dapat menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi; dan menyelenggarakan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah provinsi, dengan demikian Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur memiliki tugas untuk terlibat dalam mendorong penyediaan SDM Kontruksi yang berkompetensi.
“Kita baru memperingati kemerdekaan RI yang ke 75 dengan slogan “Kita Bersama Kita Bangkit”. Selaras dengan hal tersebut agar bangsa kita bisa bersaing maka harus dilakukan peningkatan sumber daya manusia. SDM yang berdaya adalah investasi. Dan sejak 2019 presiden Joko Widodo telah menginstruksikan arah pembangunan untuk selaras dengan pembangunan SDM,” ujarnya.
Sumber Daya Manusia yang handal merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia. “Walaupun banyak tantangan tetapi harus memacu kita untuk bergerak cepat menyesuaikan perkembangan global, apalagi saat ini kita dihadapkan pada tantangan baru dunia yaitu industri konstruksi 4.0 dan society 5.0,” katanya.
Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah memiliki SIBIMA KONSTRUKSI SIGAP yang merupakan Sistem Informasi Belajar lntensif Mandiri Bidang Konstruksi Siap Gapai Pekerjaan dengan sistem pelatihan jarak jauh bidang konstruksi.
Sementara itu, penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama dengan dunia pendidikan dalam hal ini Universitas Negeri Surabaya merupakan wujud nyata dan langkah penting dalam mewujudkan SDM unggul di bidang konstruksi.
“Saya sangat mendukung pola kerjasama yang akan dilaksanakan 5 tahun ke depan sebagai wujud kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah provinsi Jawa Timur untuk mendorong penyiapan generasi muda yang tentunya akan menjadi penerus dan penggerak roda bangsa ini ke depannya,” tandas Baju.
Dikatakan, melalui kerjasama dengan program link and match yang salah satunya yang akan dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman ini, diharapkan para lulusan Universitas Negeri Surabaya khususnya D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung setelah lulus memiliki kompetensi yang diharapkan oleh dunia industri dan nilai jual lebih pada saat akan memasuki dunia kerja.
Perguruan Tinggi merupakan Centre of Excellent para tenaga ahli bidang konstruksi dimana dari Perguruan Tinggi lah dapat dihasilkan solusi yang uptodate terkait isu strategis bidang konstruksi seperti sustainable construction, value engineering, Building Information Modelling dan lain lain.
“Perguruan Tinggi adalah kawah candradimuka yang akan melahirkan calon tenaga ahli muda yang nantinya akan terjun di industri konstruksi, sehingga saya berharap setiap Perguruan Tinggi dapat memberikan bekal ilmu yang cukup terutama dalam hal penyesuaian berbagai bahan dan metoda ajar untuk merespon perkembangan industri konstruksi baik di Indonesia khususnya di Jawa Timur,” imbuhnya.
Gairah pembangunan infrastruktur, percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi era covid-19 yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Timur, ditujukan untuk membuka konektivitas, kesempatan kerja dan meningkatkan produktivitas yang semuanya ditujukan agar Provinsi Jawa Timur dapat cepat pulih dan kembali kepada jalur pencapaian target yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
“Saya memiliki harapan besar dengan penandatanganan Nota Kesepahaman ini agar benar-benar dapat bermanfaat untuk semua pihak dan mampu meningkatkan pengalaman, kemampuan serta mengasah keahlian dalam menangani proyek-proyek konstruksi khususnya proyek pemerintah,” pungkasnya. (ro)
More Stories
Ayo ke TPS! Pilkada Serentak, Rabu 27 November 2024
Rabu 27 November 2024, Ayo ke TPS!
Pansus Perdana Komisi A bersama PD Pasar Surya Dapati Jalan Buntu