Surabaya, KabarGress.Com – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jatim Laskar Berkarya, meminta kepada Ahmad Basarah yang merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk segera meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan mencabut ucapanya yang mengatakan bahwa Soeharto adalah “Guru Korupsi” di Indonesia.
Perkataan tersebut dilontarkan Basarah sapaan akrab Ahmad Basarah, beberapa hari yang lalu saat seusai menghadiri acara Megawati Institute, Menteng, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Ucapan Basarah tersebut sontak membuat DPW Laskar Berkarya Jatim merasa geram dan meminta Basarah segera melakukan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia dan mencabut ucapanya.
Ketua DPW Laskar Berkarya Jatim, Deny Wahyudi mengatakan, perkataan tersebut seharusnya tidak pantas di ucapkan. Sebab ia menganggap setiap pemimpin negara mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
“Dengan demikian kita sebagai anak bangsa wajib menjunjung tinggi harkat dan martabat mantan pemimpin negara, dan tugas kita ke depan, sebagai anak bangsa yaitu untuk berkarya dan terus berkarya demi kejayaan Indonesia yang lebih baik,” ucapnya.
Terkait ucapan Basarah yang menyinggung soal TAP MPR no 11 tahun 1998. Denny menilai itu tidak bisa dijadikan landasan hukum bahwa Soeharto adalah Koruptor. Pasalnya, ketetapan MPR tersebut merupakan sebuah konstitusi setelah jaman Orde Baru (OrBa) tumbang.
“Soal presiden Soeharto hingga saat ini sudah selesai, baik secara hukum maupun politik. Artinya, presiden Soeharto tidak terbukti secara sah melakukan tindakan korupsi pada masa pemerintahanya,” tegas Deny.
Deny justru menggangap, ucapan Ahmad Basarah adalah sebuah pernyataan bunuh diri bagi partai PDIP. Sebab, PDIP adalah partai yang Nasionalis, namun tidak menghargai Soeharto sebagai kepala Presiden.
Dirinya mengumpamakan, ketika Soekarno menjabat Presiden kala itu hingga disebut sebagai bapak bangsa. Presiden Soekarno juga mempunyai kekurangan, namun partai di luar PDIP menghargai dan menghormati Soekarno.
“Saya rasa pernyataan Basarah ini adalah bentuk ketakutan partai PDIP dalam menghadapi pemilu legislatif maupun Pilpres (pemilihan presiden) 2019,” pungkasnya. (Tur)
More Stories
Pemerintah Resmi Umumkan Pilkada Serentak 27 November Libur Nasional
HUT Humas Polri, Kadiv Humas Apresiasi Berangkatkan Personel dan Media Ibadah Umroh
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa