SURABAYA – Hingga pertengahan November 2018, jumlah pengguna PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) di Jawa Timur tumbuh signifikan seiring dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat setempat terhadap layanan yang diberikan oleh Akseleran sebagai Peer-to-Peer Lending (P2P Lending). Tercatat, selama hampir selama 13 bulan terakhir, nilai investasi dari Jawa Timur mencapai Rp6 miliar yang berasal dari sekitar 3.400 pemberi pinjaman (lender).
Andri Madian, Chief Marketing Officer Akseleran, menjelaskan bahwa rata-rata tingkat pertumbuhan Akseleran di Jawa Timur berada di rentang 40%-50% setiap bulannya. Pencapaian ini, katanya, merupakan sebagai dampak positif yang diberikan oleh Akseleran untuk mengajak masyarakat memberikan kontribusinya dalam membantu para pelaku usaha (borrower) yang membutuhkan permodalan melalui platform Akseleran.
“Jadi Akseleran sebagai P2P Lending merupakan platform yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman. Dengan terus meningkatnya pemberi pinjaman dari Jawa Timur menunjukkan masyarakat di sini selain sudah makin paham tentang Akseleran juga memiliki rasa kepedulian yang sangat besar untuk membantu perkembangan para pelaku usaha lokal yang membutuhkan permodalan,” ujar Andri saat konferensi pers di Surabaya, Senin (26/11).
Di samping itu, dia mengungkapkan, Kota Surabaya masih menjadi pemberi kontribusi terbesar sebagai pemberi pinjaman dari Jawa Timur. Setidaknya, terang Andri, jumlah persentase pemberi pinjaman dari Surabaya hingga pertengahan November tahun ini sekitar 60% dan selebihnya terbagi merata di wilayah lainnya di Jawa Timur.
Rimba Laut, Head of Public & Government Relation Akseleran, menyampaikan tren pertumbuhan pemberi pinjaman yang signifikan di Jawa Timur sangat berdampak terhadap kemajuan UKM-nya. Apalagi, jelas Rimba, berdasarkan hasil survei ekonomi nasional mencatat dari tahun ke tahun jumlah UKM di Jawa Timur terus bertambah menjadi sebanyak 9,59 juta di 2016 dari sebelumnya hanya 4,2 juta di 2008.”
“Kami senang Akseleran bisa memberikan dampak sosial yang sangat positif untuk meningkatkan level UKM yang selama ini mengaku masih sering mengalami keterbatasan modal dan sulitnya memperoleh permodalan dari bank maupun lembaga keuangan konvensional lainnya yang ada saat ini. Khusus para pemberi pinjaman di Akseleran tentu mendapatkan keuntungan juga dengan berinvestasi mulai dari Rp100 ribu maka mereka dapat memperoleh rata-rata imbal hasil sebesar 18%-21% per tahun,” katanya.
Rimba pun menerangkan, tumbuhnya bisnis Akseleran di Jawa Timur turut mendorong pertumbuhan secara nasional. Menurutnya, penyebaran pemberi pinjaman di Akseleran sudah mencakup seluruh wilayah di Indonesia dengan menembus angka sebanyak lebih dari 82 ribu pemberi pinjaman dan telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp175 miliar.
“Sekarang waktunya kami mendorong para pelaku usaha di Jawa Timur untuk mengajukan pinjaman di Akseleran. Adapun 100% pinjaman yang disalurkan oleh Akseleran untuk usaha-usaha produktif dan bukan untuk konsumtif dengan minimal pinjaman yang kami salurkan sebesar Rp75 juta atau jika di luar wilayah Jabodetabek sebesar Rp150 juta dan maksimal sebesar Rp2 miliar,” tambah Rimba. (ro)
More Stories
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
KPU Jatim dan FJPI Gelar Sosialisasi Pentingnya Pemilih Perempuan Menggunakan Hak Suara
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas