Surabaya, KabarGRESS.com – Era sebuah teknologi tak bisa dipungkiri akan terus tumbuh dan berganti. Perubahan semakin cepat dan menyesuaikan permintaan pasar yang juga cepat berubah. Termasuk dalam bidang transportasi di masyarakat yang kini sudah bisa dibilang beralih ke transportasi online.
Demikian disampaikan oleh Hasyim Muhammad, founder dari aplikasi Bistar dalam acara Soft Launching Aplikasi Bistar yang diadakan di BG Junction Surabaya, Minggu 22 Juli 2018. Menurutnya, perubahan yang cepat ini seringkali tidak bisa diikuti dengan cepat oleh sang pembuat regulasi, yaitu pemerintah. Namun bukan semata karena pemerintah yang Iambat, namun Iebih pada kehati-hatian dalam menyikapi perubahan.
“Justru karena perubahan yang cepat itulah, regulator tidak bisa buru-buru, karena bisa jadi kondisi di masyarakat sudah berubah lagi dalam waktu dekat,” tambah Hasyim.
Dalam Soft Launching ini, publik dikenalkan dengan aplikasi baru bernama Bistar. Aplikasi ini merupakan aplikasi asli Surabaya yang ke depan diharapkan bisa dipakai oleh seluruh masyarakat di seluruh Indonesia.
Bistar mempunyai perbedaan dengan aplikasi transportasi online Iain yang sudah ada karena aplikasi ini tidak menentukan tarif perjalanan. Tarif perjalanan yang dibayarkan oleh penumpang sepenuhnya bebas ditentukan oleh pengemudi atau yang biasa disebut Driver.
Driver memang berhak menawarkan nilai tarif perjalanan, namun di sisi Iain, penumpang juga berhak secara penuh untuk memilih tarif mana yang dia pilih, termasuk untuk memilih menggagalkan perjalanan jika dianggap tidak ada tarif yang sesuai.
Dari sistem yang dipakai, Bistar memang herbeda karena Bistar merupakan aplikasi transportasi online pertama di Indonesia yang memakai sistem marketplace, yaitu sebuah sistem di mana aplikasi hanya mempertemukan antara penyedia jasa dan pemakai jasa. Selama ini, aplikasi transportasi online cenderung menentukan tarif sehingga biaya transportasi masih tergantung kebijakan perusahaan.
Di bidang Iain selain transportasi, misalnya perdagangan, sudah Iebih dulu banyak yang memakai sistem marketplace. Contoh yang paling popular untuk perdagangan ini adalah Tokopedia dan Bukalapak. Harga barang di sana tidak ditentukan oleh aplikastor melainkan o!eh para penjual langsung.
Sistem marketplace ini dipercaya bisa menurunkan fungsi mediator yang ujungnya membuat harga sebuah barang dan jasa akhirnya Iebih mahal ketika sampai di konsumen. Untuk ituiah‚ Bistar merasa bahwa int adalah era baru dalam dunia transportasi online di mana sudah saatnya sistem marketplace juga merambah dunia transportasi.
Bistar sangat cocok digunakan oleh pengemudi atau driver online yang sudah ada. Di luar itu, pengusaha persewaan mobil baik mobil penumpang atau mobil barang, juga bisa memanfaatkan aplikasi ini. Dan karena memakai sistem marketplace, pada akhirnya Bistarjuga akan menyerap banyak pemilik kendaraan pribadi yang akan terjun ke dunia transportasi. Hasyim dalam kesempatan ini juga menunjukkan sistem marketplace lain di bidang perhotelan yaitu AianB yang juga membuka kesempatan semua pemilik kamar kosong di rumahnya untuk ikut terjun di dunia perhotelan.
”Tokopedia itu punya 2,7 juta pedagang dan 70% di antaranya adalah pengusaha baru. ltu adalah gambaran bahwa sistem marketplace mampu menarik minat masyarakat luas untuk ikut melakukan sesuatu yang produktif. Bistar akan membuat setiap orang yang memiliki kendaraan untuk mau berbagi kendaraannya untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” terang Hasyim.
Bistar ini menggabungkan antara sistem marketplace yang dimiliki Tokopedia dengan sistem sharing economy yang diusung AirBnB dan membawanya ke dunia transportasi. Itulah mengapa Bistar yakin bahwa Bistar telah membuka era baru di dunia transportasi online. (*/ro)
More Stories
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
KPU Jatim dan FJPI Gelar Sosialisasi Pentingnya Pemilih Perempuan Menggunakan Hak Suara