Surabaya, KabarGRESS.com – Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan Maret 2018 mencapai 4.332,59 ribu jiwa (10,98 persen). Angka tersebut berkurang 72,68 ribu jiwa dibandingkan pada September 2017 yang sebanyak 4.405,27 ribu jiwa (11,20 persen).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, menyatakan itu di kantornya, Senin (16/7/2018) siang.
Menurutnya, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
Sumbangan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 74,24 persen, seedikit meningkat dibandingkan kondisi September 2017 sebesar 73,96 persen.
Berdasarkan komoditas makanan, ada 7 komoditas yang secara persentase memberikan kontribusi cukup besar pada garis kemiskinan makanan.
Tujuh komoditas itu, beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, gula pasir, tahu, tempe, dan daging ayam ras.
Namun menurutnya, komposisi tersebut terjadi pada semua wilayah, baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Sedangkan mengenai tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jawa Timur pada Maret 2018 yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,379.
Angka tetsebut turun sebesar 0,036 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,415.
Pada Maret 2018, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 17,74 persen.
“Artinya pengeluaran penduduk berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah,” jelas Teguh.
Demikian pula jika dirinci menurut wilayah, menurut Teguh, pengeluaran penduduk baik di daerah perkotaan maupun pedesaan berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
“Pada daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,34 persen, dan di pedesaan angkanya sebesar 19,96 persen,” pungkas Teguh. (ro)
More Stories
Pemerintah Resmi Umumkan Pilkada Serentak 27 November Libur Nasional
HUT Humas Polri, Kadiv Humas Apresiasi Berangkatkan Personel dan Media Ibadah Umroh
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa