Surabaya, KabarGress.Com – Sesuai hasil rapat pleno rekapitulasi KPU Surabaya, warga Kota Surabaya telah mengunggulkan pasangan Khofifah-Emil menjadi pasangan pemimpin di Jawa Timur terpilih di kontestasi Pilgub Jatim 2018 lalu.
Menurut Whisnu Sakti Buana Wakil Wali Kota Surabaya, masyarakat Kota Surabaya telah diberikan pilihan, yakni pasangan nomer urut satu dan pasangan dengan nomer urut dua, maka hasilnya itu merupakan keputusan yang diambil untuk masa mendatang.
Ditanya soal nasib siswa dan calon siswa SMA/SMK, khususnya yang berlatar belakang keluarga tidak mampu, Whisnu Sakti Buana menjawab jika persoalan ini sudah menjadi konsekuensi hasil Pilgub 2018.
“Ya itu problemnya, kan jadi pilihannya sendiri, lha wong sudah dikasi pilihan, nomer satu itu bayar nomer dua itu tidak, buktinya warga Surabaya pilih yang mbayar, ya sudah, ya seperti ini, mau gimana,” jawabnya.
Namun, WS-sapaan akrab Whisnu Sakti Buana, juga menegaskan jika pihak Pemkot Surabaya akan tetap berusaha memenuhi target sekolah gratis 12 tahun, meskipun untuk jenjang SMA/SMK menjadi wewenang Pemprov, yang salahsatunya adalah program bea siswa.
Menurut politisi PDIP ini, siswa SMA/SMK tetap diupayakan bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, meskipun akhirnya harus bersekolah di swasta, karena bea siswa di maksimalkan untuk kebutuhan siswa
“Jalur mitra warga, kuotanya tetap 5 persen untuk sekolah negeri, yang lain kita arahkan sekolah swasta yang dekat dengan rumah siswa, kalau akhirnya siswanya yang tidak mau, itu kan salah dia sendiri,” pungkasnya. (tur)
More Stories
Pemerintah Resmi Umumkan Pilkada Serentak 27 November Libur Nasional
HUT Humas Polri, Kadiv Humas Apresiasi Berangkatkan Personel dan Media Ibadah Umroh
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa