Surabaya, KabarGRESS.com – Penggunaan pewarna organik sebagai bahan baku pembuatan suatu produk ataupun sebagai hasil dari limbah industri tekstil telah menjadi masalah umum bagi lingkungan. Setiap tahunnya, terjadi peningkatan jumlah limbah seiring dengan meningkatnya penggunaan pewarna organik pada berbagai jenis industri. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan metode adsorpsi menggunakan bentonite sebagai metode yang paling mudah, efektif, dan efisien.
Namun air limbah dengan tingkat kepekatan atau konsentrasi pewarna yang tinggi, sulit untuk teradsorpsi karena sifat kekompleksan senyawa pewarna organik. Berawal dari masalah tersebut, Livy Laysandra, mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Program Studi Teknik Kimia, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), melakukan penelitian terhadap bahaya pewarna organik menggunakan komposit adsorben yang merupakan kombinasi bentonite dan titania.
Adapun karya unggulan lainnya adalah Dendeng Tak Melulu Hanya Daging. Dendeng sapi adalah makanan berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau gilingan daging sapi segar yang telah diberi bumbu dan dikeringkan. Namun produk dendeng dipasaran tidak memiliki variasi rasa.
Guna menambah ragam penelitian nabati, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Brigitta Josopandojo bersama keempat temannya meneliti proporsi dendeng daging sapi dan sayur mayur hingga buah di antaranya kelapa, wortel, bengkuang, nanas hingga mangga Manalagi muda. Brigitta sendiri memilih menggunakan buah mangga Manalagi muda dalam penelitiannya karena dinilai mampu memberikan rasa asam dan kesan segar dari buah mangga Manalagi muda, mengurangi rasa dan aroma daging yang terlalu kuat, membuat tekstur menjadi tidak liat, menurunkan harga produksi, serta dapat menambahkan kadar serat produk dendeng.
Selain dua karya ilmiah di atas, masih ada sejumlah karya ilmiah lain dari Wisudawan dengan predikat Mahasiswa Prestasi Akademik Terbaik dan Mahasiswa Aktif Berprestasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Periode I Tahun 2018 yang siap dipertunjukkan maupun diperagakan.
Karya-karya tersebut antara lain Make a Match untuk pembelajaran interaktif materi fluida bagi siswa SMA; Breksi Go International yakni sebuah program informasi pariwisata di Yogyakarta yang dikemas secara interaktif dan menarik, dengan sentuhan budaya lokal Yogyakarta diwakili oleh wayang kulit Rama dan Shinta. Media yang digunakan yakni banner dengan barcode spesial yang bila dipindai di telepon seluler akan langsung mengupas segudang informasi tentang Tebing Breksi; Telaah Manfaat Kunyit Putih yang merupakan salah satu tanaman obat tradisional Indonesia yang memiliki banyak manfaat terutama untuk kesehatan dan adapula Sang Penerima Beasiswa International Bergengsi yang tak kenal lelah mengeksplorasi diri.
Pada upacara wisuda akan dikukuhkan 612 Wisudawan. Terdiri dari Pascasarjana 39 Wisudawan, Strata Satu (S1) 560 Wisudawan, Diploma Tiga (D3) 13 Wisudawan. Upacara Wisuda ini juga akan memberikan penghargaan kepada Mahasiswa Berprestasi Akademik Terbaik sebanyak 14 Wisudawan dan Mahasiswa dengan predikat Aktif Berprestasi sebanyak 9 Wisudawan. (ro)
More Stories
Pemprov Jatim Raih Penghargaan Penyokong Pembangunan IKN
GELIATKAN USAHA WARGA DESA BORO PERKUAT INFRASTRUKTUR JALAN DAN HIPPA
BERSAMA PUSKESMAS DESA KLUDAN MINIMALISIR KENAIKAN STUNTING