Surabaya , KabarGress.com – Keluarga menjadi benteng utama untuk menghindarkan anak dari bahaya seks bebas di era sekarang. Peran keluarga, khususnya orang tua, menjadi kunci untuk mencegah bahaya tersebut. Diharapkan, orang tua bisa memahami dan memberikan pendidikan seks secara benar dan tepat kepada anak.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) Jawa Timur, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo, M.Si saat Pembukaan Pelaksanaan Program TP PKK Jatim, Sosialisasi Dampak Seks Bebas, Pola Asuh Anak dan Pernikahan Dini, dan Sosialisasi Jejaring Dalam Rangka Penguatan Ketahanan Keluarga bagi TP PKK Kabupaten/Kota se-Jatim Tahun 2018 di kantor TP PKK Jatim, Jl. Gayung Kebonsari Surabaya, Kamis (22/3/2018)
Bude Karwo, sapaan akrab Ketua Tim PKK Jatim mengatakan, terdapat enam hal yang harus dilakukan orang tua saat memberikan pendidikan seks kepada anak. Pertama dan utama, orang tua harus mengerti permasalahan seks sebelum menjelaskan kepada anak.
Ia mengibaratkan jika anak bertanya, maka pikiran orangtua sudah harus “nyantol”. Pemahaman tsb tsb vital karena apabila salah dalam menyampaikan informasi, maka akan terpatri dan diingat terus oleh anak.
Kedua, pendidikan seks harus disesuaikan dengan jenis kelamin anak. Artinya, jika anaknya laki-laki, maka yang menjelaskan dan mengarahkan adalah ayahnya, begitu pula sebaliknya. Ketiga, tidak menjelaskan masalah seks pada anak laki-laki dan perempuan pada waktu dan ruang yang sama.
Keempat, imbuh istri Gubernur Jatim ini, untuk dihindarkan hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan tentang seks ke anak. Orang tua harus bisa memilih dan memilah kata-kata yang santun saat mendidik anak.
Kelima, penting bagi orang tua untuk meyakinkan bahwa teman-teman anaknya adalah anak-anak yang baik. “Terakhir, tanamlah etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat. Karena itu adalah yang paling berbahaya” pesanya.
Agar keenam hal tersebut bisa diterapkan, Bude Karwo meminta orang tua untuk melakukan pendekatan secara perlahan dan intensif dengan anak. Tujuannya, agar anak bisa lebih terbuka, karena keterbukaan akan membuka sikap saling percaya antara orang tua dan anak.
“Jangan sampai anak lebih percaya pada sahabatnya untuk curhat. Biasakan berkomunikasi yang santai agar anak merasa nyaman dan tidak takut. Biarkanlah anak bercerita, meskipun sepahit apapun, orang tua harus tenang, jangan dimarahi dulu” tuturnya.
Ditambahkan, pendidikan seks yang benar dan tepat di era serba digital sekarang ini sangat penting. Sebab, terjadi pergeseran nilai dimana yang awalnya semua informasi berorientasi dari sekolah dan keluarga, namun saat ini, anak-anak dan remaja lebih senang mencarinya lewat internet.
“Jadi jangan sampai anak mendapat pendidikan yang salah lewat internet, termasuk pendidikan seks. Faktor keluarga sangat menentukan dalam pendidikan tersebut, sehingga perilaku seks bebas dapat dihindari dan nilai-nilai moral dapat ditegakan,”harapnya
Terkait konten-konten negatif di dunia maya, Bude Karwo juga berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar konten tersebut bisa dihapus.
“Saya berharap pemerintah bisa ikut terjun dan memfilter akun-akun yang tidak pantas dikonsumsi anak-anak, karena bisa merusak moralitas anak kita” tegasnya.
Ketua penyelenggara, Ninis melaporkan, acara sosialisasi ini dihadiri oleh 183 peserta. Para peserta terdiri dari Ketua Pokja 1 TP PKK kabupaten/kota se-Jatim sebanyak 38 orang, sekretaris TP PKK kabupaten/kota se-Jatim sebanyak 38 orang, dan anggota Pokja 1 TP PKK kabupaten/kota se jatim sebanyak 76 orang, 6 orang narasumber, dan 25 orang panitia dan anggota TP PKK Jatim.
Hadir pula dalam kesempatan ini a.l. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur dan Kepala Dinsos Jatim. (hery)
More Stories
Dankor Brimob Komjen Pol. Imam Widodo: Brimob Harus Kuasai Permasalahan Poleksosbud!
Badilum Pembinaan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri di Wilayah Jawa Timur
Dahlan Iskan Hadir Sarasehan Interaktif Ditjen Badilum