Surabaya, (26/2/2018), KabarGRESS.com – PLN bersama sejumlah asosiasi bisnis di Jawa Timur, seperti Real Estate Indonesia, (REI), Asosiasi Pengussha Indonesia (APINDO), Asosiasi Kontraktor Listrik dan sejumlah asosiasili lain serta kalangan dunia usaha menjajagi peluang-peluang kerjasama untuk mendorong pertumbuhan pasar. Dalam menjajagi kerjasama itu, PLN menyelenggarakan Workshop Sinergi PLN dengan Dunia Usaha dalam Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur.
Meski perekonomian Propinsi Jawa Timur untuk tahun 2017 mampu tumbuh 5,6 persen, tetapi untuk bisa mencapai target-target pertumbuhan maksimal di tahun 2018, tetap dibutuhkan sinergi semua stakeholder perekonomian, agar bisa saling mendukung, memperkuat dan mengisi kekurangan masing-masing.
General Manager PT PLN Dstribusi Jawa Timur Dwi Kusnanto mengemukakan hal tersebut dalam Workshop Sinergi PLN dengan Dunia Usaha demi mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur, Senin 26 Feberuari 2018. “Kami komit dan berkeinginan kuat, mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Karena itu, saya mengajak semua kalangan terkait, swasta dan pemerintah, untuk duduk bareng mencarikan alternative-alternatif,” kata Dwi tentang penyelenggaraan acara tersebut.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur, merupakan propinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi paling stabil secara nasional pada tahun 2016-2017, yakni pada kisaran 5 persen per tahun. Sementara pertumbuhan konsumsi energy listrik, Jawa timur tumbuh paling tinggi mencapai 7 – 8 Persen pertahun untuk tahun yang sama. Sektor industry pengolahan makanan, pertanian, perikanan dan manufaktur menempati posisi paling besar menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Situasi sekarang, dimana kita tahu ada hajat politik di Jawa Timur di tahun 2018, dan tahun depan hajat politik nasional, kita butuh menjaga kekompakan. Butuh untuk saling memperkuat dan berjalan bareng, agar Jawa Timur tetap tumbuh stabil,” tegas Dwi dalam paparan kepada peserta yang datang dari sejumlah Asosiasi Perekonomian dan dunia usaha yang ada di Jawa Timur.
Untuk sector rumah tangga, PLN mengajak kalangan developer property, seperti REI, APERSI, APERNAS dan Developer independen untuk terus membangun pemukiman baru bagi masyarakat. Selain terus meningkatkan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen, terhadap pemukiman-pemukiman baru berbagai kemudahan diberikan PLN dalam menyediakan energy listrik. “Sektor property sangat penting untuk terus tumbuh. Kami terus komitmen untuk menawarkan kemudahan menyediakan listrik bagi perumahan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abumanan, menyampaikan Jawa Timur juga harus mendorong pertumbuhan Industri seperti yang dilakukan di Jawa Barat. “Mengingat, PLN Getting Electricity itu bukan hanya PLN saja tapi melibatkan banyak pihak. Dan saat ini, komunikasi dengan stakeholder sudah terjalin dengan sangat baik,”pesan Djoko.
Workshop dihadiri oleh berbagai instansi berbagai pemangku kepentingan bidang ekonomi, termasuk dari kalangan pemerintah propinsi Jawa Timur, seperti BAPPEDA, Penanaman Modal, Dinas Perumahan dan Prasasarana Wilayah.
Terdapat kecukupan daya listrik pada system interkoneksi Jawa Bali saat ini, yang bisa dijadikan peluang besar untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
“Ketersediaan daya listrik yang dimiliki PLN saat ini, adalah modal awal untuk memacu angka pertumbuhan. Tinggal mana dunia usaha bisa memanfaatkan secara maksimal” pungkas Dwi. (ro)
More Stories
Dankor Brimob Komjen Pol. Imam Widodo: Brimob Harus Kuasai Permasalahan Poleksosbud!
Badilum Pembinaan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri di Wilayah Jawa Timur
Dahlan Iskan Hadir Sarasehan Interaktif Ditjen Badilum