23/11/2024

Jadikan yang Terdepan

QNET Indonesia Ajarkan Keteladanan Lewat Dongeng

Surabaya, KabarGRESS.com – Untuk mencetak generasi yang berkarakter, pendidikan moral mesti dimulai sejak dini. Kegiatan bercerita pada anak dengan dongeng selain memberikan inspirasi pada anak juga mampu mengolah daya imaji.

“Peran keluarga sangat penting bagi tumbuh kembang mental anak. Kewajiban kitalah untuk membantu mereka meningkatkan aspek psikologi. Dongeng adalah salah satu cara kami mengajarkan keteladanan tanpa disertai kata perintah kepada anak. Kami harapkan, makna dongeng itu bisa menjadi nutrisi dan ilmu bagi mental mereka,“ tegas Bangun Simbolon, General Manager QNET Indonesia saat acara Buka Bersama dengan puluhan anak yatim di Surabaya, Rabu (14/6/2017).

QNET telah meletakkan dasar yang kuat dalam kegiatan kemanusiaan sejak pendiriannya. Komitmen kami terhadap tanggung jawab kami sebagai warga korporat yang baik diwujudkan melalui prakarsa dari RYTHM Foundation, perpanjangan tangan tanggung jawab sosial perusahaan dari QI Group.

Misi dari RYTHM (Raise Yourself To Help Mankind ) adalah untuk membangun peluang dan kepedulian bagi mereka yang memerlukan. Yayasan ditujukan untuk menciptakan kondisi kehidupan yang layak dan melindungi lingkungan.

Event ini dilaksanakan dalam rangka kampanye program Corporate Social Responsibility (CSR) secara global dengan semangat RHYTHM yang juga dilaksanakan di berbagai negara. Kami ingin memperkaya memperkaya kehidupan anak-anak melalui keteladanan dengan cara kegiatan story telling (mendongeng).”

QNET Indonesia menggandeng komunitas mendongeng di Surabaya sehingga secara psikologis dan tutur bahasa bisa lebih diterima oleh para anak. Cerita yang disuguhkan juga tidak jauh dari dunia anak. Cerita yang sederhana, menarik, mudah dicerna dan syarat makna.

Selain memiliki program CSR yang rutin diselenggarakan dua kali dalam setahun, QNET juga mewajibkan setiap stafnya untuk menyelenggarakan Staff Social Responsibility (SSR). Dalam kegiatan ini staf wajib menghabiskan waktunya 18 jam setahun untuk mengikuti kegiatan SSR, yang dibagi kedalam 5 agenda per tahun. (ro)