Surabaya , KabarGress.com – Dewan Pimpinan Provinsi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( DPP.HKTI) Jawa Timur usai dilantik Ketua DPN Jendral Purn. Dr. H. Moeldoko, 7 Mei kemarin langsung agendakan program kerja kelembagaannya di daerah.
Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua DPP HKTI Jatim , Eko Puguh , via Whats – Ap yang dikirimkan Selasa 9 Mei 2017. Menurutnya, ada beberapa tahapan program yang langsung dilaksanakan. ” Ada beberapa tahapan yang akan kita laksanakan ,” katanya.
Tahapan itu terkait untuk penanaman padi varietas M 70 D dan M 400 . Agar program penanaman varietas padi ini mencapai keberhasilan terdapat beberapa hal wajib diketahui serta memahaminya. ” Pengurus HKTI Tulungagung harus memahami semua syarat dan ketentuan seraya mengadakan pelatihan kepada petani ,” ujar Eko .
Termasuk pemahaman terhadap metoda kaidah tanam , olah tanah yang baik. Upaya yang akan dilakukan HKTI Jatim dalam rangka meningkatkan skile bagi gabungan kelonpok tani, tentunya bakal mendukung penuh HKTI Kabupaten Tulungagung dalam rangka pelatihan teknis pada petani . ” Guna memperoleh raihan keberhasilan program bimbingan teknis dilaksanakan untuk tingkatkan SDM mereka ,” imbuh dia.
Sebab menurut Eko Puguh, para petani didukung SDM yang baik , kapabel, program penanaman padi varietas M 70 D, M 400 , bakal meraih sukses. Berkat program edukasi dilaksanakan HKTI kepada petani dalam kaidah tanam bibit padi M 70 D, M 400 tingkat keberhasilan panen mencapai 100 persen dari bibit padi yang ditanam .
Untuk padi varietas M 70 D dan M 400 , telah mampu dibuktikan tingkat keberhasilannya dalam upaya mendongkrak produksi gabah petani. ” Didukung SDM petani, dan kaidah tanam yang benar 2 kg / bibit padi M 70 D,M400 untuk 1 hektare menghasilkan 9 ton gabah ,” aku Eko. Keberhasilan meningkatnya hasil produksi pertanian (gabah) tandas Eko disamping karena kualitas bibit varietas M 70 D, M 400 yang cukup baik, juga pembekalan teknis dilakukan HKTI terhadap petani.
Tahap berikutnya dilakukan HKTI mengumpulkan data pasti jumlah petani dan gabungan kelompok tani atau Gapoktan , iventarisir nama Ketua Gapoktan, luas lahan, status lahan , ( Irigasi teknis, tadah hujan, semi irigasi ) / endemic , identifikasi jenis penyakit. “ Termasuk didalamnya pelatihan petani tentang syarat tanah, tatacara olah tanah yang baik, pengendalian hama penyakit serta pendampingan seperti saya ungkapan diatas,” paparnya.
Tentunya juga persiapan pupuknya juga menjadi atensi HKTI. Sebab, meski didukung bibit padi berkualitas tanpa diback-up pupuk, serta pemeliharaan yang baik dari para petani, pasti memberI dampak kurang baik terhadap hidup,tumbuh kembang padi tersebut.” Untuk itu saya sarankan secepatnya dilaksanakan kordinasi dengan pemda setempat bahkan kalau perlu akses langsung Bapak Bupati untuk support total kegiatan kita,”tegasnya. (hery)
More Stories
Pj Gubernur Adhy Apresiasi Distribusi Logistik Pilkada 2024 di Jatim Terbanyak se-Indonesia
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
Menpar: Potensi Wisata Bali Utara dan Barat Belum Digali dan Disentuh Wisatawan