22/11/2024

Jadikan yang Terdepan

TPID Jawa Timur Pastikan Pasokan Aman Menjelang Ramadhan & Lebaran

Surabaya, KabarGRESS.com – Pada 19 April 2016, TPID se Jawa Timur bersama jajaran instansi terkait telah melaksanakan Rakorwil TPID se-Jawa Timur guna memastikan kesiapan pasokan komoditas pangan strategis, serta mempersiapkan berbagai strategi jitu dalam antisipasi lonjakan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Rakorwil TPID Jawa Timur dipimpin oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, didampingi oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, beserta Direktur BULOG, Wahyu Suparyono.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita bersama TPID Jawa Timur memastikan pasokan dan harga barang kebutuhan pokok stabil dan aman di Jawa Timur. Selain itu, Mendag pun mengapresiasi para pelaku usaha Toko Swalayan yang menjaga komitmennya dalam mematuhi kesepakatan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Di awal acara, Mendag didampingi Gubernur Jatim, Direktur Bulog, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur melakukan pelepasan secara simbolik 6 (enam) truk kontainer, terdiri dari 3 truk berisi beras (66 ton) dan 3 truk berisi gula (66 ton). Pengiriman beras ini merupakan upaya pemerataan stok di daerah nonprodusen. Dalam Rakorwil yang diselenggarakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah memastikan bahwa pasokan dan harga barang kebutuhan pokok terjamin di seluruh kota/kabuapeten se Jawa Timur menjelang Ramadhan dan Lebaran.

Pasokan beras surplus, dengan stok pada bulan April sebesar 531.000 ton yang tersebar di 364 gudang Bulog Jawa Timur. Sedangkan stok gula tercatat sebesar 174.000 ton yang dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Timur. Besarnya suprlus tersebut pun mendorong Provinsi Jawa Timur untuk mensuplai provinsi yang mengalami defisit bahan pangan. Di sisi lain, pemerintah bersama TPID terus menggandeng distributor bahan pangan untuk menjamin kelancaran pasokan dan distribusi bahan pangan agar terjamin dengan harga yang stabil.

Pengarah TPID Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengungkapkan sebagai upaya menjaga kestabilan harga menjelang ramadhan dan lebaran, sejumlah langkah dilakukan yaitu (1) Memperkuat Informasi Harga dan Stok melalui Siskaperbapo, serta penempatan TV di pasar rakyat sebagai media informasi harga; (2) Meningkatkan akses bahan pokok melalui gerai stabilisasi harga seperti KIPPAS, Toko Tani Indonesia, e-warung, Rumah Pangan Kita, serta menyelenggarakan operasi pasar mandiri dan operasi pasar bantuan ongkos angkut; (3) Penguatan data dan informasi yang terkait pergerakan komoditas yang saat ini digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Sistem Informasi Perdagangan Antar Provinsi untuk memperkuat konektivitas antardaerah dan mendorong terwujudnya tata niaga pangan yang efektif dan efisien, serta terjaganya kesinambungan pasokan dan harga.

Selain antisipasi gejolak harga menjelang Ramadhan dan Lebaran, untuk jangka menengah-panjang, TPID Jawa Timur juga terus mendorong penguatan ketahanan pangan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Hal ini dilakukan dengan terus mendorong implementasi program Kerjasama Antardaerah melalui optimalisasi BUMD/BUMDesa/Lembaga Buffer yang ditunjuk di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.

Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh TPID Jawa Timur tersebut dilakukan guna mengurangi tekanan risiko inflasi yang secara historis cenderung mengalami peningkatan menjelang Ramadhan dan Lebaran, terutama untuk beberapa komoditas pangan pokok strategis. Dengan adanya berbagai strategi dan rencana aksi TPID Jatim di atas, diharapkan inflasi Jawa Timur menjelang Ramadhan dan Lebaran 2017 dapat terkendali dan ketersediaan komoditas pangan strategis masyarakat dapat lebih terjaga.

“Oleh karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga stabilitas inflasi di Jawa Timur yaitu dengan membeli barang secukupnya dan sewajarnya karena pasokan pangan Jawa Timur menjelang Lebaran diperkirakan cukup,” tandasnya. (ro)