Surabaya, KabarGress.com – Unit Pelaksana Teknis Perbenihan Tanaman Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur berencana memanfaatkan lahan arboretum milik dinas Kehutanan di desa Kemiri, Sidoarjo untuk pembenihan /pembibitan dengan pola kebun pangkas.” Lahan yang ada kita manfaatkan untuk pembuatan pembenihan dan pembibitan,” kata Ka.UPT .PTH Ir.Basunando, MM, di kantornya, Rabu ( 11/1/2017).
Jenis yang dipilih untuk pengembangan pembenihan /pembibitan, menurut Basunando, jati cloning berasal dari berbagai daerah. “ kita pilih jati, dari berbagai daerah,”imbuh dia. Kenapa jati, Ka.UPT PTH yang biasa disapa Nando itu menguraikan alasannya. Jati merupakan salah satu spesies daun lebar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dan jati ini telah banyak dipakai dalam pembangunan hutan tanaman.
“ Problem yang kadang masih sering dihadapi ketersediaan benih maupun bibit untuk pembangunan hutan tanaman. Saya bersama rekan – rekan berupaya mengatasi itu, dengan cara membuat pembenihan dan pembibitan jati sendiri dengan cara mengembangkan kebun pangkas,”ujarnya.
Menurut Nando, secara teknis, kebun pangkas adalah memotong pucuk tanaman lalu di tanamkan ke polybag yang didalamnya ada tanahnya lalu di beri zat kimia.Untuk memaksimalkan potensi hidup diperlukan penguasaan teknis pengelolaan kebun pangkas, antara lain terkait teknik penanaman, pemupukan dan pemangkasan. “ Untuk masalah teknis kami di UPT PTH mempunyai SDMnya. Jadi soal teknik tidak menjadi soal,” tandas dia.
Selain pembuatan pembenihan dan pembibitan dengan model kebun pangkas jati, UPT PTH dalam waktu dekat memprogram kegiatan lakukan sosialisasi inokulasi gaharu pada kelompok tani di kabupaten Ponorogo. Gaharu merupakan jenis tanaman yang memiliki komersial cukup tinggi. Satu pohon bisa menghasilkan gubal 5 kilogram belum termasuk kamedangannya.
“ Ponorogo ada kelompok tani yang mencoba mengembangkan gaharu ini. Supaya para petani gaharu di Ponorogo dapat memproduksi gaharu yang baik, perlu dilakukan sosialisasi, “tukas Nando.
Sementara itu untuk memback-up keberhasilan program pembangunan sector tanaman kehutanan, sesuai Tugas Pokok dan Fungsi ( Tupoksi) UPT PTH juga melaksanakan sertifikasi, produk benih /bibit dari hasil produksi pengusaha benih maupun, utamanya benih dan bibit digunakan untuk kegiatan pemerintah.
“ Bibit dan benih yang nantinya dipakai untuk kegiatan pemerintah semua harus di sertifikasi. Tentu sertifikasi itu sangat penting, sebab bibit dan benih yang telah dilengkapi sertifikasi, secara otomatis kualitasnya sangat baik, sehingga ketika di tanam potensi hidup dan tumbuh bisa maksimal,”tegas Basunando ( hery)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan