Surabaya, KabarGress.Com – Kota Surabaya bakal menjadi contoh (Pilot Project) kota-kota lain dalam hal pengelolaan sampah, terutama dalam pemanfaatan sampah menjadi energi listrik. Saat ini, pengolahan sampah di TPA Benowo yang dilakukan PT Sumber organik bisa menghasilkan energi listrik sekitar 2 Megawatt. Sementara kapasitas untuk kontrak dengan perusahaan penyedia listrik 1,65 Megawatt.
Saat berkunjung ke Tempat Pengolahan Sampah (TPA) Surabaya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan entity bisnis dan akan menjadi contoh bagi kota-kota lainnya dalam pengelolaan sampah. Apalagi menurutnya, Waste to Energy sudah menjadi komitmen di Kerangka Kerja Perubahan Iklim Konvensi (termasuk Perjanjian Paris COP21) dengan mengkonversi sampah menjadi energi.
“Surabaya sesuai Perpres menjadi contoh percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah,” tuturnya.
Di TPA benowo menurutnya, pengelolaannnya cukup baik selain masalah perizinan juga tak ada masalah. Itu dibuktikan dengan tak ada bau, menunjukkan pengelolaannya rapi. Sudirman mengungkapkan, melalui konversi sampah menjadi energi listrik ini diharapkan ada diversifikasi ebergi primer yang dulu sangat bergantung pada fosil atau minyak, kedepan mulai ada diversifikasi beralih ke energi matahari, aingin, air dan sampah.
“Dengan sampah yang banyak di Kota Besar, artinya potensi energi primer untuk listrik makin besar juga,” kata Mantan Direktur PT Pindad.
Kemudian, dari segi lingkungan, sampah yang terbuang memang akan lebih baik dikonversi menjadi pasokan energi. Nilai positif lain menurut Sudirman, adalah dari sisi elektrifikasi nasional. Semakin banyak sampah yang diolah akan meningkatkan elektrifikasi.
“Tugas kita hanya memberi insentif dan dorongan kepada pengusaha disektor energi ini agar tertarik dengan masalah konversi ini,” tegasnya.
Dia menegaskan, untuk membahas soal kontrak tinggal keterkaitan antara PLN dengan Penyedia listrik. menteri ESDm dalam keterangannya kepada media, mengatakan masalah kontrak dengan PLN bergantung Walikota Tri rismaharini. Menanggapi perkataan menteri ESDM, Risma menyatakan akan menindaklanjutinya.
“Abis ini saya akan sowan ke PLN. belum sempat ke sana,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Surabaya menjadi salah satu dari 7 kabupaten kota yang paling siap dalam proses konversi sampah menjadi energi listrik. Tujuh kota yang menjadi pilot project pengelolaan sampah menjadi energi listrik, yakni Jakarta, Bandung, kemudian Tangerang, Semarang, Surabaya, Solo dan Makassar. (tur)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI