25/11/2024

Jadikan yang Terdepan

Tips Mengatur Keuangan Kuliah Sambil Bekerja yang Perlu Kamu Dipelajari!

Apakah kamu atau kenalanmu ada yang mengambil kuliah sambil bekerja? Ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Misalnya, habis lulus sekolah ingin cepat-cepat membantu keluarga mereka dengan mencari penghasilan sendiri sekaligus membiayai pendidikan mereka sendiri. Ada juga yang bekerja lebih dulu sambil mengumpulkan tabungan dan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi tanpa meninggalkan pekerjaannya sekarang.

Apapun alasannya, memilih kuliah sambil bekerja akan memberikan tantangan yang berat dari sisi manajemen waktu maupun uang. Agar waktu kuliah maupun waktu bekerja tidak saling mengganggu satu sama lain, kamu perlu memberitahukan keduabelah pihak mengenai keadaanmu. Jadi, kalau ada keperluan mendesak, salah satu pihak bisa lebih bertoleransi.

Nah, bagaimana untuk keuangan? Simak 5 cara mengatur keuangan kuliah sambil bekerja berikut:

1. Hitung biaya kebutuhan sehari-hari

Cara pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengetahui pola konsumsi dan pengeluaranmu sehari-hari selama sebulan. Hal ini penting agar nantinya kamu bisa menyisihkan kebutuhan untuk membayar kuliahmu. Gunakan rata-rata dari beberapa bulan terakhir untuk menghitung biaya satu bulan.

2. Buat proporsi alokasi gaji/penghasilan yang ideal

Berdasarkan penghasilan kamu, tentukan alokasi yang ideal untuk penggunaan gaji kamu. Sebagai contoh, gaji kamu Rp 3 juta per bulan. Biaya kuliah selama 1 semester (5 bulan) adalah Rp 5 juta, alias Rp 1 juta per bulan (Catatan: meskipun dibayar per semester, kamu perlu mengalokasikannya ke setiap bulan untuk mempermudah perencanaan keuanganmu).

3. Lakukan penghematan jika kebutuhan biaya bulanan tidak terpenuhi

Jika pengeluaran di luar biaya kuliah, makan, tempat tinggal, dan tabungan tidak memenuhi proporsi ideal, maka kamu perlu mencari cara untuk menghemat kebutuhan biaya bulanan kamu.

Contoh Biaya belanja dan rutin lainnya selain makan adalah Rp900 ribu, alias 30% (Rp 900 ribu dibagi gaji Rp3 juta). Karena alokasi biaya konsumtif ideal yang dihitung sebelumnya adalah 35%, maka pola pengeluaranmu aman (proporsi aktual [30%] < alokasi ideal [35%]). Gunakan sisanya untuk menambah tabungan ya.

4. Sisihkan tabungan dan biaya kuliah begitu menerima gaji

Nah, setelah menerapkan proporsi ideal, tidak ada gunanya jika kamu tidak memulai praktek. Untuk antisipasi penggunaan biaya yang tidak sesuai, bukalah rekening tabungan yang terpisah dari rekening transaksi sehari-sehari kamu. Begitu mendapatkan gaji, segera transfer ke rekening tersebut sesuai alokasi tabungan dan biaya kuliah kamu. Setelah itu, bijaklah menggunakan uangmu untuk kebutuhan sehari-hari.

5. Ajukan beasiswa di tempat kuliahmu

Umumnya, kampus-kampus menyediakan program beasiswa bagi para mahasiswanya, baik yang masih berupa calon maupun sudah menjadi bagian dari almamater kampus.

Tanyakan informasi seputar beasiswa ke bagian administrasi untuk meringankan biaya kuliahmu. Jika biaya kuliahmu bisa dibuat lebih ringan, tentu kamu bisa menambah alokasi untuk tabungan atau biaya rutin yang tidak bisa dihemat lebih jauh.

Sumber: HaloMoney.co.id