Surabaya, KabarGress.com – Universitas Dr. Soetomo Surabaya (Unitomo) menggelar pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi 40 dosen dan pengajar, bertempat di Aula Ki. Moh. Saleh, lantai V Gedung F Kampus Unitomo, berlangsung 25-29 April 2016. “Ini merupakan ikhtiar kami dalam rangka meningkatkan kualitas dosen dan pengajar. Jadi kita sedang fokus untuk meningkatkan mutu dosen, memenuhi tuntutan dosen dan melatih dosen yang baru direkrut, serta pembinaan yang difasilitasi Kopertis,” ungkap Rektor Unitomo, Dr. Bachrul Amiq, di sela-sela acara.
Disebutkan Amiq, saat ini Unitomo baru memiliki 11 guru besar namun 6 diantaranya sudah meninggal sehingga tersisa 5. Tahun ini Unitomo mempersiapkan 4 calon guru besar. “Jumlah ini masih akan bertambah seiring dengan rekomendasi dari rapat senat. Kami juga mempersiapkan insentif bagi para dosen yang merencanakan menjadi guru besar, sesuai dengan anggaran yang disediakan yayasan,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah VII Jatim, Prof. Dr. Soeprapto DEA, mengungkapkan saat ini baru 2 persen dosen PTS yang bergelar guru besar, yakni sebanyak 70. Idealnya jumlah guru besar 7 persen secara nasional, sudah termasuk PTN dan PTS.
Prof. Dr. Suprapto, DEA, berharap dan menekankan di dalam pembinaan dosen yang ada di lingkungan Unitomo ini harus ada kerjasama yang selaras serta sejalan antara Yayasan Pendidikan Cendekia Utama dengan Universitas, Rektorium, Dekanat serta unsur executive lainnya untuk dapat membangun Unitomo lebih maju lagi.
Di hadapan kurang lebih 200 tenaga dosen tetap Unitomo yang hadir yang terdiri dari Dosen PNS DPK dan Dosen tetap Yayasan, Suprapto berharap Unitomo fokus juga terhadap implementasi PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, sehingga tugas dosen adalah untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bukan mencari jabatan.
“Itu yang perlu saya tekankan, sehingga dengan fokus terhadap tugas menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, niscaya akan meningkatkan profesionalisme dosen,” tandasnya.
Sedangkan Drs. Siswanto MSi, selaku Ketua Panitia, menjelaskan keikutsertaan 40 dosen tersebut terdiri atas tujuan yang beragam. “Sebanyak 11 orang untuk naik dari asisten ahli menjadi lektor, 9 orang dari tenaga pendidik yang belum memiliki NIDN, 9 orang yang belum memiliki jafa (jabatan fungsional), 5 orang untuk tujuan kenaikan dari jenjang IIIC ke IIID, untuk impasing sebanyak 2 orang, untuk sertifikasi dosen ada 3 orang, dan untuk penyesuaian golongan ada 1 orang,” ujarnya. (ro)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru