Surabaya, KabarGress.com – Novel fiksi pertama karya Jean Angelina Michelle Julianto berjudul The Nerd Can Fight, sudah diterbitkan versi bukunya, baik yang berbahasa Inggris maupun Indonesia. Untuk versi digital di Wattpad, tulisan Michelle ini telah dibaca hampir 5 juta pembaca!
Michelle yang masih berusia 14 tahun ini, telah banyak mencengangkan jutaan orang atas karyanya. Bahkan orangtuanya sendiri tidak menyangka anak keduanya memiliki potensi luar biasa di bidang satra. “Saat di bangku sekolah dasar, saya memang pernah membantu guru menyelesaikan cerita pendek. Dan menulis di Wattpad awalnya taruhan dengan beberapa teman, siapa yang dibaca paling banyak maka yang kalah wajib mentraktir. Sampai sekarang saya belum ditraktir, ha ha ha…,” terang Michelle kepada KabarGress.com, di sela-sela acara launching novel perdananya berbentuk fisik, bertempat di Dyandra Convention Center Building, Surabaya, Jl. Basuki Rahmat No 93-105, Sabtu (15/4/2016).
Di Wattpad, Michelle mengaku menulis novel tersebut per bab. Dan metode ini ternyata membikin penasaran para pembaca setianya. “Tidak sekaligus memang dalam menulisnya. Saya selesaikan novel ini dalam waktu 3 bulan,” tukasnya.
Secara garis besar, novel The Nerd Can Fight menginspirasi anak-anak yang diganggu teman lain agar tetap bersemangat menjalani hidup. “Saya melihat ada anak-anak yang seringkali mendapat perlakuan yang tidak semestinya, dibully teman-teman yang lain. Lewat novel ini ada pembelajaran bagaimana kita harus menghargai dan mencintai sesama,” ujar siswi kelas IX Singapore National Academy, Waru, Sidoarjo.
Novel The Nerd Can Fight, mengisahkan seorang gadis bernama Cassandra. Di masa kecilnya, Casey panggilan dari Cassandra kerap mendapat gangguan teman-temannya. Untuk itu Casey akhirnya belajar ilmu bela diri dari kakaknya. Harapannya, agar tidak ada lagi yang mengganggunya. Meski telah belajar ilmu bela diri, sosok Casey tetap berpenampilan kalem dan menjadi kutu buku di sekolah.
Namun, perilaku Casey itu tetap saja menjadi olok-olok temannya. Tidak jarang ia mendapat gangguan karena gayanya itu. Casey malah berinisiatif membantu teman-temannya yang mendapat perlakuan sama.
Novel ini juga membawa misi sosial. Ini tampak dimana saat Casey memberi uang kepada pengemis di jalan. Lantas, dia dianggap sok pahlawan karena membantu orang tak mampu. “Pesan seperti ini saya sisipkan, membantu sesama kepada mereka yang membutuhkan tidak harus kenal siapa yang kita bantu,” katanya.
Kepada anak-anak lain yang memiliki hobi menulis, menurut Michelle harus terus belajar berkarya. “Ayo semangat menulis,” pesannya.
Ditambahkan, penjualan kedua buku ini akan disumbangkan untuk support sekolah Selamat Pagi Indonesia, SMA gratis di Kota Batu yang ditujukan untuk anak seluruh Indonesia yang kurang mampu secara finansial, yang sudah dianggap sebagai kakak-kakak kandung Michelle sendiri. (ro)
More Stories
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
SENAM , BANJIR DOORPRIZE WARNAI HUT . RI DI DESA WATUTULIS
KEKOMPAKAN KUNCI SUKSES PEMBANGUNAN JAWA TIMUR