Surabaya, KabarGress.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka peluang kerjasama dengan Provinsi Sandaun Papua New Guinea (PNG). Kerjasama tersebut dititik beratkan pada bidang pangan, khususnya barang kebutuhan pokok sembako. Hal tersebut terungkap ketika Gubernur Jawa Timur Dr.H.Soekarwo menerima Gubernur Saundaung PNG Hon Amkat Mai, MP beserta delegasi dagangnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (15/3) siang.
Menurut Soekarwo, kerjasama perdagangan Jatim dan PNG telah berlangsung sejak lama. Pada 2015, ekspor Jatim ke PNG mencapai ± USD 16 juta, sedang impornya mencapai ± USD 4 juta, atau surplus USD 12 juta. Karena itu, kerjasama ini perlu ditingkatkan dan diperluas.
“Melihat gambaran tersebut, Jawa Timur ingin mempererat atau membangun kerjasama yang lebih erat dengan PNG terutama dengan Provinsi Sandaun. Roti yang diproduksi dari Jawa Timur telah lama masuk di negara PNG, demikian pula sembilan bahan kebutuhan pokok. Hudungan perdagangan hendaknya dilanjutkan dengan hubungan Business to Business (B to B),” harap Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo itu.
Pada kesempatan itu Pakde Karwo menjelaskan kepada rombongan bahwa Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur, berpenduduk 38 juta yang tersebar di 38 kabupaten/kota. Mata pencaharian penduduk Jawa Timur terbesar di bidang pertanian (36 persen), 17 persen di bidang industri, dan sisanya di bidang perdagangan dan kegiatan lainnya.
Sedangkan eksport terbesar Jawa Timur adalah perhiasan, disusul furniture, farmasi. Industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman atau agro industri merupakan pemasok terbesar untuk kebutuhan negara Indonesia yaitu mencapai 20,6 persen.
Perdagangan antar pulau di tahun 2015, eksport mencapai Rp452 triliun (USD 37 M), sedangkan import mencapai Rp352 triliun atau USD 37 M, sehingga terjadi surplus USD 10 M.
UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di Jawa Timur mampu memberi kontribusi sebesar 54,98 persen terhadap PDRB Jawa Timur. Dikatakan bahwa UMKM mampu menyerap 92 persen tenaga kerja.
UMKM merupakan pelaku usaha yang tangguh, tidak tergoyahkan saat krisis ekonomi karena tidak dipengaruhi keadaan ekonomi global.
Perdagangan di Jawa Timur menurut Pakde Karwo bisa berkembang karena didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai, yaitu terdapat tujuh pelabuhan antara lain TanjungPerak, Teluk Lamong, pelabuhan di Lamongan, Tuban, Probolinggo dan Banyuwangi. Untuk Lapangan terbang terdapat Lapter Juanda dan lapter Abdurahman Saleh di Malang. Untuk Lapter Juanda telah dibangun Terminal III yang direncanakan akan selesai pada tahun 2019, dan mampu menampung sebanyak 77 juta penumpang.
Sementara itu Gubernur Sendaun Hon Amkat Mai, MP mengatakan ingin mengenal lebih dekat dan menjalin kerjasama dengan kota-kota di Indonesia khususnya Jawa Timur.
Bukan hanya perdagangan tapi juga bidang sosial, politik dan potensi lainnya yang ada di Jawa Timur. “Tidak hanya menjalin persaudaraan tapi lebih dari itu dunia perdagangan yang dapat ditingkatkan menjadi hubungan Business to Business (B to B),” ungkapnya.
Ikut dalam rombongan antara lain Deputy Governor John Nos, Consul General of PNG in Jayapura Jack Aria, Mayor (Walikota) Wewak Mr. Charles Malenki, Consulate of Indonesia in Vanimo and MFA Elmar Iwan Lubis, Vice Consul Allen Simarmata dan beberapa pengusaha. (hery)
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF