22/11/2024

Jadikan yang Terdepan

Surabaya Jadi Pasar Potensial yang Luar Biasa bagi Crown Group

Crown Group di SurabayaSurabaya, KabarGress.Com – Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, ternyata juga memiliki potensi sangat luar biasa bagi Crown Group. “Bagaimanapun Surabaya adalah bagian penting bagi Crown Group Indonesia yang telah berhasil menciptakan nilai transaksi sekitar Rp500 miliar selama tahun 2015 yang diraih dari 2 proyek yang dipasarkan yakni Crown Ashfield dan Infinity by Crown Group di Indonesia. Dan Surabaya tentu saja memiliki hubungan emosional yang sangat kuat bagi salah satu pendiri Crown Group Holdings, yaitu Iwan Sunito yang lahir di kota ini,” ungkap Crown Group Director of Sales & Marketing, Roy Marcellus, di Surabaya, Senin (21/12/2015).

Crown Surabaya berhasil membukukan nilai transaksi sebesar Rp150 miliar selama kurun waktu kurang dari 2 tahun untuk proyek-proyek Crown Group yang dipasarkan di Indonesia. “Untuk semester ketiga dan keempat pada tahun keuangan 2015-2016, kami menargetkan tambahan nilai transaksi penjualan sebesar Rp400 miliar untuk pasar Indonesia karena kami akan menghadirkan 2 proyek terbaru senilai hampir Rp10 triliun yang akan kami pasarkan secara global pada tahun 2016,” terang Roy.

Pencapaian nilai transaksi penjualan sebesar Rp3,8 triliun secara global hanya dalam sehari oleh Infinity by Crown Group, menjadi monumen keberhasilan perusahaan di tahun 2015 yang merupakan tahun yang luar biasa bagi Crown Group.

Karakter pembeli dari Surabaya, lanjut Roy, 50 persen untuk investasi dan 50 persen untuk dihuni. Adapun harga yang dipasarkan di Indonesia mulai Rp6 miliar hingga Rp10 miliar. “Hebatnya para pembeli dari Indonesia mayoritas membeli unit yang harganya Rp10 miliar,” ujarnya.

Dalam investasi properti di Sydney Australia, ada 3 pertimbangan utama yang kudu terpenuhi; dekat pertumbuhan akses transportasi misalnya kereta api, terminal bus, kemudian yang kedua kudu dekat dengan pusat kota, serta ketiga kudu dekat kawasan pendidikan khususnya universitas.

“Di Australia itu untuk beli properti sangat-sangat dilindungi. Jadi misalkan beli unit seharga Rp10 miliar, maka hanya bayar 10 persen saja yakni Rp1 miliar. Uang muka itu akan diterima notaris bukan pengembang. Baru setelah proyek sudah selesai total, konsumen mulai mengangsur,” katanya.

Dan banyak kejadian ketika proyek sudah selesai, harga unitnya sudah naik berlipat-lipat. “Ini yang sangat disukai konsumen Indonesia kenapa memilih Australia khususnya Sydney buat investasi properti. Kalau dulu memang Singapura jadi tujuan investasi tetapi sekarang bergeser ke Australia,” timpalnya.

Sementara itu, Sales Director Surabaya Office, Veronica Tanujaya, yang menggantikan Harry Halim setelah mengundurkan diri, mengaku punya tanggungjawab dan tantangan yang luar biasa untuk melanjutkan kerja keras Harry Halim. “Sekaligus meraih target baru yang ditetapkan kantor pusat kami di Sydney,” tandas alumnus University Technology of Sydney dalam bidang akuntansi dan keuangan ini.

Veronica Tanujaya sempat tinggal di Sydney selama 9 tahun. Selama kurun waktu itu sempat bekerja di beberapa perusahaan multinasional seperti Colonial First State dan BNP Paribas sebagai Fund Accountant.

Ditambahkan, CEO Crown Group, Iwan Sunito, dinobatkan sebagai “2015 Property Person of The Year” oleh Urban Taskforce Australia. Iwan Sunito adalah pemenang termuda dalam sejarah penghargaan tersebut dan merupakan putra Indonesia pertama yang berhasil memenangkan penghargaan bergengsi tersebut.

Kemudian Crown Group berhasil meraih penghargaan 2015 Master Builders Australia (MBA) NSW Excellence in Construction Awards pada tahun ini. Dan Crown Group berhasil menjadi pemenang dalam kategori “Residential and Mixed-use Development Building up to $50 million melalui proyek Viking by Crown yang sangat mengagumkan.

“Tahun 2015 jelas merupakan tahun prestasi bagi Crown Group Holdings, dan kami sangat antusias menatap tahun 2016 yang sudah di depan mata,” pungkas Roy. (ro)

Teks foto: Jajaran manajemen Crown Group  yang mayoritas masih muda-muda siap meneruskan sepak terjang pendirinya, yakni Iwan Sunito.