Surabaya, KabarGress.Com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Surabaya mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tembok Surabaya. Ketua KPPU KPD Surabaya, Aru Armando, memimpin langsung pemantauan harga beras tersebut menyusul tingginya harga beras di ibukota Jakarta akibat pasokan berkurang.
Toko beras Tugu Buaya menjadi sasaran sidak pertama. Aru langsung menemui sekaligus mengorek keterangan dari Elly si pemilik toko beras. “Dari hasil sidak disini, pasokan beras tidak ada masalah. Memang ada kenaikan harga Rp200 namun itu masih wajar. Lewat sidak seperti ini kami berharap menjelang Natal dan Tahun Baru tidak ada kenaikan harga yang ekstrim,” jelasnya.
Setelah mendapatkan keterangan dari toko Tugu Buaya, KPPU KPD Surabaya melanjutkan sidak ke toko lain, yakni toko beras Merbabu dan toko beras Lima Jaya. “Jadi sidak ini bertujuan memantau harga beras sebagai perbandingan terhadap harga beras yang dikabarkan sedang mahal di Jakarta. Pasokan beras di Jakarta berkurang sehingga harganya naik,” timpalnya.
Sidak tidak hanya dilakukan di Surabaya, namun juga di Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat. Dari hasil sidak yang dilakukan di sentra beras di Bendul Merisi dan Pasar Tembok, Aru berkesimpulan bahwa harga beras di Surabaya normal.
Temuan KPPU, adanya pengakuan dari pedagang besar beras yang pasokannya ditolak pedagang beras di Jakarta. “Pedagang beras disini menjual beras ke Jakarta, tetapi ditolak karena katanya stoknya masih cukup. Padahal laporannya tidak demikian sehingga kami harus berkoordinasi dengan KPPU daerah lain mengantipasi permainan tata niaga beras,” terang Aru.
Sementara itu, Elly, pemilik toko beras Tugu Buaya yang tokonya disidak KPPU mengungkapkan penjualan dan pasokan beras di tokonya normal seperti biasanya. “Kenaikan antara Rp100 hingga Rp200 dan itu wajar ketika mendekati akhir tahun,” ujar Elly.
Elly mengatakan beras yang ada di tokonya dipasok dari sejumlah daerah di Jawa Tumur dan Jawa Tengah seperti Madiun, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Blora, dan Pati. “Kalau perlu kami nambah pasokan dari Jawa Barat,” imbuhnya. (ro)
Teks foto: Ketua KPPU KPD Surabaya, Aru Armando, berdialog dengan Elly, salah satu pemilik toko beras di Pasar Tembok Surabaya, Jumat (27/11/2015).
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan