Surabaya, KabarGress.com – Maraknya aksi demo terkait BBM acapkali terjadi akibat harga BBM yang terus melangit. Hal tersebut bukan tanpa sebab yang tak jelas, kita sadar bahwa keberadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia saat ini semakin minim dan berkurang. Dituntut sebagai masyarakat yang bijak, kita harus dapat berhemat dan cermat dalam penggunaan BBM.
Tak hanya berdiam diri dan mengutuk kebijakan pemerintah mengenai BBM, Cynthia Widjaja seorang mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) membuat sebuah inovasi baru yang ia harapkan dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan memanfaatkan kulit buah nangka, ia menyulapnya menjadi bahan bakar yang memiliki manfaat yaitu bio-oil.
Awalnya, Cynthia mencuci kulit buah nangka dan menjemurnya hingga kering. Setelah dikeringkan, kulit buah nangka tersebut dipotong menjadi beberapa bagian lalu diblender hingga menjadi serbuk. Setelah itu, serbuk tersebut dibakar tanpa keberadaan oksigen ke dalam reaktor pirolisis hingga menghasilkan produk gas dan padat. Produk gas tersebut kemudian didinginkan menggunakan kondensor hingga menghasilkan sebuah cairan yang bernama bio-oil. Tak berhenti disitu, bio-oil masih diolah kembali untuk dimurnikan melalui proses adsorbsi.
Dalam proses adsorbsi tersebut, Cynthia juga memakai beberapa bahan tambahan yaitu batu zeolit dan silica gel. Kedua bahan tersebut memiliki sifat mudah menyerap air. Tahap terakhir dalam proses tersebut adalah proses pemisahan dan penyaringan bio-oil dengan kedua bahan tersebut. Tujuan adanya proses adsorbsi tersebut adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam bio-oil serta ingin membandingkan metode dan hasil mana yang lebih baik dan sesuai dengan keinginan.
“Hasil akhir dari bio-oil yang sudah di murnikan itu sudah memenuhi standar sebagai pengganti bahan bakar untuk alat industri”, ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Cynthia yang sangat menggemari kimia sejak SMA ini sangat menggebu untuk mengkuti setiap perlombaan kimia. Berkat ketekunannya tersebut, Cynthia sempat berkunjung ke Taiwan untuk mengikuti Student Exchange. Selain itu ia juga menjadi juara kedua dalam TICA AWARD dan mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil karya mereka di Jepang. Segala prestasi yang ia torehkan tersebut membuat mahasiswa dibawah bimbingan Ir. Suryadi Ismadji, MT., Ph.D dan Wenny Irawati ST., MT., Ph.D, ini meraih predikat mahasiswa aktif berprestasi dan akademik terbaik dengan IPK 3,95. (ro)
More Stories
Mampu Yakinkan Panelis, Mei Diunggulkan Jadi Rektor Unitomo
Wagub Emil, Tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Wisuda STIT Islamiyah KP Paron
FK UKWMS Melantik Dekan Baru