Surabaya, KabarGress.com – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mempromosikan program pembangunan perempuan di Jatim saat membuka Kongres XV Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung Olahraga (GOR) Kertajaya, Surabaya, Sabtu (19/9). “Selama enam tahun berturut-turut Pemprov Jatim mendapatkan predikat pertama di bidang pembangunan gender di Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan Jatim dalam mengembangkan programnya secara berkelanjutan, karena perempuan merupakan bagian tak terpisahkan dari peradaban,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Ia menjelaskan, pada tahun 2015 Pemprov jatim telah meluncurkan program yang bernama Jalin Matra dimana salah satu kegiatan unggulannya ialah Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) dengan sasaran kepala rumah tangga perempuan. Sasaran bantuan PFK diberikan kepada 152.343 kepala rumah tangga perempuan. “Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong ketahanan sosial ekonomi kepala rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar, memotivasi berusaha dan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraannya,” urainya.
Ditambahkan, Pemprov Jatim juga memfasilitasi pendirian 3500 Koperasi Wanita Syariah di tingkat desa. Kelompok-kelompok itu nantinya diberikan bantuan hibah sebesar Rp25 juta tiap kelompok/koperasi. “Dengan semakin berkembangnya kelompok wanita berbasis fungsional salah satunya melalui majelis taklim dan fatayat, maka pembentukan koperasi wanita syariah ini akan dilakukan secara bertahap,” ungkapnya.
Ia berharap, Kongres XV Fatayat NU juga membahas tentang keadaan bangsa khususnya semakin melemahnya kondisi ekonomi. “Semoga kongres ini berjalan lancar dan menghasilkan keputusan terbaik yang bermanfaat bagi umat dan bangsa Indonesia. Yang terpenting kita harus terus mendoakan agar permasalahan yang dihadapi bangsa ini bisa segera terselesaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, kongres tersebut merupakan gawe akbar dari Ormas NU yang diselenggarakan di Jawa Timur. “Gawe Akbar NU banyak digelar di Jawa Timur. Sebelumnya, Muktamar ke-33 di Jombang dan kali ini Kongres XV Fatayat. Kami berterima kasih kepada Jawa Timur, khususnya Pakde Karwo,” katanya di hadapan 1500 peserta yang berasal dari perwakilan Fatayat NU di 34 Provinsi dan 2 perwakilan Fatayat NU di Taiwan dan Malaysia.
Kiai Said menyampaikan, secara garis besar PBNU dengan seluruh banom (badan otonomya) menegaskan sikap yang jelas terhadap keutuhan NKRI. Ini yang menjadi garis dan ajaran NU. Fatayat sebagai organisasi Banom juga akan melakukan hal yang sama dalam menjaga keutuhan NKRI. “NU akan tetap bersama rakyat. Dan berkomitmen mendukung pemerintah selama pemerintah tidak melanggar konstitusi dan tidak melanggar Undang-Undang dasar 1945,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya ada upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu yang mencoba untuk mentransfer konflik di Timur Tengah ke Indonesia. Sebagaimana diketahui, konflik yang terjadi di Timur Tengah mengakibatkan ribuan warga muslim mengungsi ke sejumlah negara di Eropa. “Ada pihak-pihak dengan kekuatannya, dananya mencoba untuk mentransfer konflik di Timur Tengah ke Indonesia. Jangan sampai konflik-konflik itu ada di bumi nusantara ini,” terangnya.
Ia menganalogi bahwa selama bangsa Indonesia berpegang pada PBNU maka akan selamat. “Saya berpendapat selama bangsa Indonesia berpegang pada PBNU maka akan selamat. P adalah Pancasila, B adalah Bhineka Tunggal Ika, N adalah NKRI dan U adalah UUD 1945 maka akan selamat,” pungkasnya.
Turut hadir Ketua Umum PP Fatayat NU Ida Fauziah, Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Allaloh, Istri Wagub Jatim Fatma Syaifullah Yusuf, serta unsur dari DPRD Jatim. Hadir juga beberapa kepala daerah di Jatim seperti Bupati Gresik Sambari, dan Wakil Bupati Jombang Munjidah Wahab. (hery)
Teks foto: Gubernur Jatim Soekarwo bersama Ketua Umum PB NU KH. Said Aqil Siradj, Ketua PP Fatayat NU Hj. Ida Fauziyah dan istri Wagub Jatim Fatma Saifullah Yusuf saat menghadiri Kongres XV Fatayat NU di GOR CLS.
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF